Fashion juga dikenal sebagai mode, memiliki hubungan erat dengan gaya hidup masyarakat Indonesia. . Dengan gaya hidup ini, muncul kebiasaan unik yang berbeda dari masyarakat umum. Ideologi, gaya musik, gaya berpakaian, dan banyak lagi yang membentuk gaya hidup fashion Indonesia. Industri fashion Indonesia semakin berkembang seiring dengan arus modernisasi, yang membuat masyarakat Indonesia lebih selektif dalam memilih gaya. Fashion dan gaya hidup sangat terkait, karena fashion akan membuat penampilan seseorang lebih menarik dan membuatnya menjadi pusat perhatian masyarakat. Produk fashion termasuk pakaian, sepatu, tas, aksesoris, dan lainnya, yang dapat digunakan berulang kali. Bisnis fashion sangat ketat, terutama dalam industri pakaian; pemasar bersaing untuk menjual produk mereka.
Fashion memiliki kemampuan untuk menggambarkan tindakan seseorang melalui konteks seperti kata-kata tertulis dan lisan, yang menjadikannya suatu bentuk komunikasi. Fashion, atau pakaian, pada dasarnya berfungsi sebagai penutup, pelindung, kesopanan, dan daya tarik. Namun, itu juga dapat berfungsi sebagai identitas diri, baik untuk individu maupun kelompok. Selain itu, fashion merupakan ekspresi individualisme yang digunakan individu untuk menunjukkan keunikan mereka dan membedakan diri. Fashion mendefinisikan pesan sosial yang dimiliki seseorang karna pakaian yang berbeda yang dikenakan oleh orang yang berbeda memungkinkan adanya interaksi sosial yang berbeda pula (Barnard, 2009 :57).
Dalam sosiologi komunikasi, gaya hidup dan pakaian merupakan aspek penting dari identitas individu. Gaya hidup dan mode fashion memengaruhi cara orang berinteraksi dan berkomunikasi dalam masyarakat modern. Gaya hidup dan mode fashion sangat penting untuk mempengaruhi dan merefleksikan dinamika sosial suatu masyarakat. Keanekaragaman budaya dan etnis Indonesia memberikan kesempatan yang luar biasa untuk eksplorasi dan pemahaman dalam sosiologi komunikasi. Â Tidak hanya gaya hidup dan fashion Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial dan identitas, mereka juga berfungsi sebagai bahasa yang mengkomunikasikan keindahan visual. Melalui lensa sosiologi komunikasi, kita dapat memahami lebih baik bagaimana pakaian dan gaya hidup menjadi sarana komunikasi yang penuh makna dalam mengartikan kekayaan budaya Indonesia. Fashion menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan dari penampilan dan gaya hidup keseharian seseorang. Busana memiliki fungsi komunikatif, tepatnya komunikasi artifaktual (artifactualcommunication) yang memberikan pencitraan terhadap personalitas. Gagasan ini relevan dengan ungkapan Thomas Carlyle yang menyebutkan busana sebagai perlambangan jiwa (emblems of the soul). Busana, kostum, serta dandanan adalah bentuk komunikasi artifaktual (artifactual communication) yaitu komunikasi yang berlangsung melalui busana dan penataan berbagai artefak, seperti busana itu sendiri, dandanan, barang perhiasan, kancing baju, bahkan furnitur di rumah serta penataannya, ataupun dekorasi ruang. Karena fashion, atau busana menyampaikan pesan-pesan non verbal, ia termasuk komunikasi non verbal (Idi Subandy, 2007: vii). Fashion membuat setiap individu dapat mengekspresikan apa yang sedang dirasakan melalui pilihan warna, corak ataupun model yang digunakan, karena fashion dipandang memiliki suatu fungsi komunikatif. Pergeseran tren mode fashion dari tradisional ke modern menciptakan dinamika unik. Bagaimana masyarakat Indonesia menggabungkan elemen-elemen tradisional dalam mode sehari-hari mereka menciptakan harmoni antara masa lalu dan masa kini.
Fast fashion adalah sebuah fenoma modern tentang tren fashion yang memprioritaskan cepatnya dalam menghasilkan dan menyediakan produk fashion yang bersifat temporary. Tren ini telah menjadi semakin populer di Indonesia, meskipun fast fashion mengarah ke dampak buruk untuk lingkungan, karena limbah dan polutan dari industri fast fashion dan pakaian yang dikhawatirkan akan mencemari lingkungan. Fast fashion mempengaruhi industri fashion dengan cara mempercepat siklus produksi dan menghasilkan produk yang murah dan cepat. Hal ini memungkinkan konsumen untuk membeli produk fashion dengan harga yang lebih terjangkau dan mengikuti tren fashion yang sedang populer. Namun, dampak buruk dari fast fashion adalah limbah dan polutan yang dihasilkan dari industri fashion dan pakaian yang mencemari lingkungan. Dengan hadirnya media sosial dalam menggambarkan gaya hidup dan mode busana tak dapat diabaikan. Instagram dan platform lainnya menjadi wadah di mana individu membagikan inspirasi fashion, membangun komunitas, dan merayakan keanekaragaman mode, sehingga perkembangan fast fashion semakin meningkat. Meskipun keanekaragaman budaya menjadi kekuatan, tantangan globalisasi juga hadir. Bagaimana Indonesia mempertahankan identitas kultural dalam menghadapi arus globalisasi, terutama dalam tren mode busana yang terus berubah, menjadi pertanyaan krusial. Fenomena fashion yang sedang marak yang dilakukan anak muda Indonesia ialah tren berkain. Tren fashion yang dilakukan anak muda Indonesia yaitu mengabungkan mode busana modern seperti kemeja kasual dengan campuran kain batik Indoneia. Tren ini cukup ramai yang mengikutinya karena pengaruh media sosial. Pemakaian media sosial sedang marak karena upaya untuk menyebarkan gagasan tentang melestarikan budaya Indonesia dengan mengenakan kain dengan gaya modern yang sesuai dengan pakaian sehari-hari pemakainya. Dengan demikian, pasar yang menggunakan sosial media terbanyak dimiliki oleh generasi Z atau dewasa muda. Generasi Z  dibesarkan  dengan  internet  yang  menyebabkan  sosial  mereka  berada  dalam  web sosial, berpusat pada digital dan teknologi adalah identitas mereka (Singh & Dangmei, 2016 : 2). Generasi muda dapat mengakses banyak informasi melalui media sosial, mereka lebih suka menikmati dan menggali sesuatu yang baru secara instan. Ini membuat fenomena ini lebih mudah diserap.
Hadirnya tren fashion skena yang merupakan contoh lainnya dari tren fashion yang lahir dan berkembang di Indonesia. Trend fashion skena merupakan gaya hidup baru yang menggabungkan elemen tradisional dan modern dalam gaya hidup dan fashion. Trend fashion skena telah menjadi semakin populer di Indonesia, terutama di antara kelompok muda yang mencari gaya hidup yang unik dan menarik. Gaya hidup skena melibatkan penggabungan elemen tradisional, seperti motif batik dan desain wadenya, dengan kebijakan fashion modern, seperti pakaian yang monokel dan desain yang elegan. Tren fashion skena ramai di media sosial karena dianggap menjadi unggahan yang aesthetic atau enak di lihat dan menarik. Media sosial, seperti TikTok dan Instagram, menjadi sumber utama inspirasi untuk tren fashion skena. Anak muda sering kali terpengaruh oleh konten-konten kreator konten yang menampilkan tren fashion skena yang sedang populer, sehingga hal ini mempengaruhi perilaku konsumtif mereka. Generasi  Z  adalah  generasi  budaya  instan  dan memiliki  karakter  yang  menggemari  teknologi,  fleksibel,  lebih  cerdas,  dan  toleran terhadap  perbedaan  budaya  yang  menghantarkan  mereka  pada  berjejaring  dan terhubung secara global di dunia virtual (Rastati, 2018 : 63). Pernyataan ini mendukung gagasan bahwa fenomena media sosial lebih mudah diserap oleh dewasa muda yang menggunakan media sosial sebagai cara untuk mengekspresikan diri dan aktualisasi diri. Gaya hidup baru ini menggabungkan elemen tradisional dan modern, mencerminkan minat pada desain lokal dan tradisional, serta meningkatkan permintaan pakaian yang menggabungkan elemen tradisional dan modern. Dengan demikian, tren fashion di Indonesia terus berubah seiring dengan perkembangan zaman dan nilai-nilai lokal yang semakin dihargai. Hal ini menunjukkan bahwa industri fashion di Indonesia terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan tren dan gaya hidup baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H