Mohon tunggu...
Dewi Rukmana
Dewi Rukmana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Fasilitator SOTH UNTAG Surabaya Gelar Pelatihan "Melindungi Anak dari Pengaruh Gadget" di Kecematan Gubeng

4 Juli 2024   14:57 Diperbarui: 4 Juli 2024   14:57 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya, - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya mengadakan pelatihan inovatif bertajuk "Melindungi Anak Dari Pengaruh Gadget" di Kecamatan Gubeng, Surabaya, pada Jumat (28/6/2024). Acara yang berlangsung di Balai Kecamatan Gubeng ini dihadiri oleh kurang lebih 50 peserta, terdiri dari orang tua, guru PAUD, dan kader PKK setempat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program teknologi dan inovasi Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN fasilitator SOTH dari Fakultas Psikologi UNTAG Surabaya. Salah satu mahasiswa sebagai pemateri menjelaskan, "Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan alternatif kegiatan positif bagi anak-anak, sekaligus edukasi bagi orang tua tentang bahaya kecanduan gadget pada usia dini."

Dalam pelatihan ini, mahasiswa UNTAG memperkenalkan berbagai aktivitas menyenangkan yang dapat dilakukan tanpa menggunakan gadget, antara lain:

  • Aktivitas Fisik : Aktivitas fisik adalah cara yang bagus untuk menjauhkan anak dari gadget. Anak-anak bisa bermain olahraga seperti sepak bola, basket, renang, atau bersepeda. Mengajak mereka berjalan-jalan di taman, hiking, atau bermain di taman bermain juga merupakan pilihan yang menyenangkan.
  • Aktivitas Kreatif : Kreativitas anak bisa diasah melalui seni dan kerajinan tangan, seperti melukis, mewarnai, atau membuat proyek DIY (Do It Yourself). Selain itu, belajar memainkan alat musik, menyanyi, atau menari juga bisa menjadi kegiatan yang sangat menarik dan menghibur.
  • Aktivitas Edukatif : Membaca buku cerita, komik edukatif, atau ensiklopedia anak adalah cara yang baik untuk mengalihkan perhatian anak dari gadget. Melakukan percobaan sains sederhana di rumah juga bisa menjadi aktivitas edukatif yang seru dan bermanfaat.
  • Aktivitas Sosial : Bermain dengan teman, seperti mengadakan playdate atau bermain permainan tradisional, dapat meningkatkan keterampilan sosial anak. Bergabung dalam klub atau komunitas anak, seperti pramuka atau klub sains, juga bisa menjadi pilihan yang baik.
  • Aktivitas Keluarga : Mengadakan makan malam bersama keluarga dengan percakapan aktif dapat mempererat hubungan keluarga. Bermain board game atau permainan kartu bersama keluarga juga bisa menjadi waktu yang menyenangkan bersama.
  • Aktivitas Indoor : Anak-anak bisa menyusun puzzle atau bermain permainan edukatif yang melibatkan strategi atau logika. Proyek DIY seperti membuat model bangunan dari Lego atau membuat dekorasi kamar juga bisa menjadi kegiatan yang menarik di dalam rumah.
  • Aktivitas Spiritual dan Emosional : Mengajarkan anak teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi dapat membantu mereka menenangkan pikiran. Mengajak anak menulis jurnal tentang perasaan dan pengalaman mereka juga dapat membantu mereka mengelola emosi dengan lebih baik.

Bapak Wakil Sekretaris Camat Gubeng, Bapak Indra Fajar Swarsono, S.Sos., yang membuka acara tersebut menyampaikan apresiasinya. "Ini adalah inisiatif yang sangat baik dari mahasiswa UNTAG. Di era digital ini, kita memang perlu mengingatkan kembali pentingnya interaksi langsung dan aktivitas fisik bagi perkembangan anak," ujarnya.

Yuriadi, S.Psi., MA., dosen pembimbing kegiatan ini, menambahkan, "Berdasarkan riset kami, anak-anak di Surabaya rata-rata menghabiskan 5-7 jam sehari dengan gadget. Ini angka yang mengkhawatirkan dan bisa berdampak negatif pada perkembangan kognitif dan sosial mereka."

Para peserta terlihat antusias mengikuti sesi praktik langsung berbagai aktivitas yang diperkenalkan. Ibu Lestari, salah satu peserta dari PKK Kelurahan Mojo, mengungkapkan, "Kasus yang pernah terjadi pada saya saat anak saya masih menginjak jenjang SD, pada saat pandemi Covid-19, anak saya menjadi kecanduan gadget yaitu bermaik game online, hal terusebut membuat mata anak saya menjadi sedikit juling. Pelatihan Ini sangat inspiratif dan akan saya terapkan di rumah."

Di akhir acara, peserta membuat komitmen bersama untuk mengurangi penggunaan gadget di rumah dan menerapkan aktivitas positif yang telah dipelajari. Mahasiswa UNTAG juga menampilan beberapa alat peraga edukatif yaitu salah satunya PlayDaugh kepada seluruh peserta untuk bisa diterapkan dirumah agar anak bisa teralihkan dari gadget.

ice breaking/dokpri
ice breaking/dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun