Sri Edi Swasono seringkali mengkritik semangat kebangsaan kita. Kita dinilai menjadi orang timur yang kebarat baratan atau orang barat di timur.
Sepatu merek luar negeri, tas merek luar negeri. Semuanya serba luar negeri.
Pejabat kita pun lebih suka mengundang penyanyi barat ke Indonesia dari pada mengorbitkan penyanyi Indonesia di barat.
Tapi itu tidak berlaku dengan tokoh muda satu ini. Meski lahir di beograd, Yugoslavia dan menghabiskan masa remaja di luar negeri, Dino Patti Djalal tetap bercita rasa Indonesia.
Ayahnya Hasjim Djalal adalah seorang diplomat terkenal yang berhasil memperjuangkan penambahan luas laut Indonesia. Ayahnya hingga kini dikenal sebagai pakar hukum laut terkemuka di Indonesia.
Dino, mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat, selalu "menjual" Indonesia di luar negeri. Ia melombakan desain batik, melombakan gamelan, dan yang terbaru melombakan memasak makanan Indonesia di Amerika Serikat.
Bagi Dino, nasionalisme bukanlah soal berkata kata. Nasionalisme adalah soal berbuat. Berbuat untuk Kemajuan bangsa ini.
Tak heran, saat menyatakan diri untuk maju dalam konvensi Partai Demokrat, sebagian kecil orang mencibir dan memandang sebelah mata peluangnya sebagai calon presiden.
Mundurnya Dino dari dubes Indonesia untuk Amerika Serikat juga seringkali dinilai kenekatan tokoh muda ini karena peluangnya terlihat kecil.
Tapi bagi Dino, ikut konvensi Partai Demokrat bukanlah persoalan mengejar kekuasaan.
Dino terlihat ingin ambil bagian dalam proses pembangunan dan pematangan demokrasi di Indonesia.
Ini terlihat dari dikedepankannya etika politik dalam setiap langkah langkahnya. Ia mundur dari dubes dan melaporkan rekeningnya ke KPK sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas.
Ditengah minimnya figur yang berintegritas, nama Dino Patti Djalal pantas diapungkan dalam kontestasi capres 2014 ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI