Gresik (12/09/2020) - Pada tahun ini, Universitas Jember menggagas program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertema Back To Village atau KKN Mandiri yang dilaksanakan secara individu didesa sendiri oleh mahasiswa sebagai bentuk pencegahan penularan Covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan selama 45 hari, dimulai dari tanggal 1 Juli sampai 14 Agustus 2020 dan KKN diikuti oleh kurang lebih 3.997 mahasiswa. KKN Back To Village tersebut memiliki lima tema besar yang dapat bebas dipilih oleh mahasiswa sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan di sekitar tempat tinggalnya, dan saya memutuskan untuk memilih tema Inovasi Pendukung Pembelajaran Anak Sekolah Saat Covid-19.
Sampai memasuki tahun ajaran baru 2020-2021, sekolah-sekolah di Indonesia masih dilaksanakan secara daring. Tidak terkecuali sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Gresik. Salah satunya yaitu sekolah yang ada di Desa Kramat, Kecamatan Duduk Sampeyan, dari tingkat TK sampai tingkat MTS semuanya dilakukan secara daring. Namun ada beberapa kendala yang dihadapi oleh para siswa, diantaranya yaitu mereka belum menguasai aplikasi yang akan digunakan untuk pembelajaran daring. Untuk itu saya terdorong untuk memberikan inovasi danl edukasi yang bertujuan membantu mereka untuk mengenalkan dan memahami cara penggunaan beberapa aplikasi pendukung pembelajaran ditengah pandemi seperti zoom, google meet dan zenius pada siswa MTS M.U.A. Karna mau tidak mau, siap tidak siap mereka harus bisa mengikuti laju teknologi pada masa ini.
Kegiatan ini dimulai diminggu ketiga KKN Back To Village dengan kegiatan pengenalan dan pelatihan penggunaan aplikasi zoom. Kemudian diminggu keempat dilanjut dengan kegiatan pengenalan dan pelatihan penggunaan aplikasi google meet. Tujuannya yaitu agar ketika kegiatan pembelajaran daring disekolah dilakukan lewat aplikasi zoom ataupun google meet, mereka sudah memahami dan bisa menggunakannya. Minggu kelima dilanjut dengan kegiatan pengenalan dan pelatihan penggunaan aplikasi zenius. Tujuannya yaitu agar mereka tetap bisa belajar mandiri dan lebih mudah mencari materi-materi yang dibutuhkan untuk menunjang pembelajaran daring. Dalam semua kegiatan ini diisi dengan materi mulai dari cara mendownload, pengenalan fitur-fitur yang ada dalam masing-masing aplikasi, dan cara penggunaannya. Kegiatan ini melibatkan beberapa sasaran yaitu 1 siswa kelas 6 MI,  2 siswa kelas 8, 9 MTS M.U.A dan 1 masyarakat umum. Meskipun target utama adalah siswa MTS, tetapi tidak menutup kesempatan untuk siswa jenjang lain dan masyarakat umum untuk mengikuti pelatihan ini. Kegiatan ini sepenuhnya dilaksanakan secara offline dirumah sasaran dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Diminggu keenam dilanjut dengan evaluasi program kerja bersama sasaran. Menurut Fitri dan Lidiyah (nama sasaran), kegiatan pelatihan tersebut membawa dampak yang positif bagi mereka. Setelah adanya pelatihan tersebut, mereka kembali aktif belajar dirumah karena sudah memahami aplikasi yang digunakan untuk pembelajaran daring. Selain itu, mereka juga sangat senang sudah dikenalkan dengan aplikasi zenius karena didalamnya banyak video penjelasan materi sekolah yang tidak diajarkan oleh guru mereka selama pembelajaran daring dan juga ada contoh-contoh soal UN sekaligus pembahasannya.
Dengan adanya kegiatan-kegiatan yang terlaksana diatas, tujuan saya akan siswa MTS M.U.A bisa tetap aktif belajar dirumah dengan menggunakan aplikasi-aplikasi yang ada serta lebih melek akan teknologi yang semakin berkembang dengan cara memanfaatkannya untuk hal-hal yang berguna tercapai. Meskipun tidak semua siswa MTS M.U.A ikut menghadiri pelatihan ini, tetapi besar harapan saya mereka yang hadir dapat mengajarkan apa yang didapat ke teman-teman mereka lainnya.
(Dewi Retno Shuwari/KKN 55/Gresik/Mohammad Nur Khozin, S.P., M.P.)
