Bagai cangkang kosong,
Hidup tanpa isi, tanpa nyawa.
Angin berbisik, namun aku tak mendengar,
Hanya gema hampa yang menjawab.
Kumelihat deru ombak
Mengisiku dengan harapan dan mimpi.
Kini, hanya pasir seakan berbicara,
Mengubur jejak-jejak masa lalu.
Cangkang ini pernah menjadi rumah,
Namun kini tak lebih dari kenangan,
Rapuh, tertinggal di tepi waktu,
Menunggu dilupakan ombak.
Ya, aku bagai cangkang kosong,
Namun mungkin,
Di kedalaman sepi ini,
Ada ruang untuk kembali terisi
Jakarta, 2/12/2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H