Mohon tunggu...
dewi ramadhanti
dewi ramadhanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate Public Health Student at Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Munculnya Kesehatan Masyarakat di Dunia

10 September 2024   16:03 Diperbarui: 10 September 2024   16:14 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sejarah Kesehatan Masyarakat sangat berkaitan dengan dua tokoh mitologi Yunani yang terkenal, yaitu Asclepius dan Higeia. Menurut mitos-mitos Yunani, Asclepius merupakan seorang dokter cerdas yang dapat mengobati penyakit dan melakukan bedah menurut langkah-langkah tertentu dengan baik. Sedangkan, Higeia adalah seseorang yang membantu Asclepius dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dalam memecahkan masalah kesehatan, ia mengajarkan melalui "hidup seimbang", yakni memakan makanan yang bergizi, menjauhi makanan yang beracun, istirahat yang cukup, dan melakukan olahraga secara teratur. Ia menyampaikan bahwa lebih baik memperkuat pertahanan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang bergizi daripada melakukan pengobatan (operasi), apabila telah terkena penyakit (sudah sakit).

Pada abad ke-1, Hanlon menyatakan bahwa masa ini terjadi wabah penyakit di berbagai wilayah, seperti penyakit kolera yang menjangkit dari Inggris ke Afrika hingga akhirnya sampai ke Asia Selatan, salah satu negaranya yaitu India, dimana negara ini menjadi pusat wabah kolera pada abad ke-7. Selain itu, orang-orang yang berpindah dari satu negara ke negara lain menyebabkan penyakit lepra menjalar dari Mesir ke Asia dan Eropa. Sehingga usaha-usaha yang dilakukan untuk mencegah peningkatan penyakit-penyakit tersebut adalah perbaikan sanitasi lingkungan, meningkatkan minum air yang bersih, dan pembuangan sampah. 

Pada abad ke-13 hingga ke-17, terjadi peristiwa yang disebut dengan "The Black Death". Dimana terjadi wabah penyakit pes yang sangat mengerikan di China dan India dan diprediksi ada 13 juta orang yang meninggal. Setiap harinya ada 13 ribu orang yang meninggal hingga jumlah kematian mencapai 60 juta orang selama wabah tersebut terjadi. Selain itu, wabah penyakit kolera masih terjadi di masa ini dan tercatat ada wabah penyakit lain, seperti tifus, disentri, dan dipteri pada tahun 1759. Namun, di masa ini pencegahan penyakit-penyakit tersebut belum dilakukan secara menyeluruh.

Selanjutnya, pada abad ke-18 hingga awal abad ke-19, berbagai vaksin dan produk disinfektan telah ditemukan untuk menangani penyakit-penyakit yang muncul. Louis Pasteur menemukan vaksin cacar, Joseph Lister menemukan asam karbol untuk mensterilkan ruangan operasi, Williem Marton menemukan ether untuk anestesi. Pada tahun 1832, penyakit kolera menyebar begitu cepat di Inggris, sehingga Edwin Chadwick ditugaskan untuk memimpin penelitian penyakit tersebut oleh parlemen Inggris. Dari hasil laporan penelitian yang dilakukan oleh Chadwick, UU tentang upaya-upaya untuk meningkatkan kesehatan penduduk, juga dengan sanitasi lingkungan, tempat kerja, pabrik, dan sebagainya dikeluarkan oleh parlemen Inggris. Dimana pemerintah Inggris mengangkat John Simon untuk membenahi masalah kesehatan. 

Pendidikan tenaga kesehatan mulai dikembangkan pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Sekolah Tinggi Kedokteran didirikan oleh John Hopkins pada tahun 1883 di Baltimore, Amerika Serikat, dimana departemen kesehatan masyarakat merupakan salah satu departemennya. Tahun 1908, penyebaran Sekolah Kedokteran dimulai, diantaranya di Eropa, Kanada, dan lain sebagainya, yang menunjukkan bahwa kesehatan masyarakat telah diperhatikan. Akhirnya, diselenggarakan pertemuan orang-orang yang peduli dengan kesehatan masyarakat pada  tahun 1872, dimana dari pertemuan tersebut terbentuk Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika (American Public Health Association).

Dilihat dari sejarah kesehatan masyarakat di dunia dari tahun ke tahun bahwasanya kesehatan masyarakat sangat penting untuk diperhatikan. Karena, mencegah lebih baik daripada mengobati. Hal tersebut, akan membantu mengurangi penyebaran berbagai penyakit, terutama penyakit menular dan membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

KATA KUNCI: Kesehatan, Pencegahan, Penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

Hasnidar, dkk. (2020). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yayasan Kita Menulis

Sianturi, Efendi, dkk. (2019). Kesehatan Masyarakat. Zifatama Jawara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun