a. Dorongan belajar berasal dari imbalan atau konsekuensi eksternal.
b. Fokus pada hasil, seperti nilai atau penghargaan.
c. Cenderung temporer, tergantung pada adanya faktor eksternal.
Meskipun motivasi ekstrinsik dapat mendorong siswa untuk mencapai tujuan jangka pendek, efeknya sering kali tidak bertahan lama jika tidak diimbangi dengan motivasi intrinsik.
3. Hubungan Motivasi dengan Prestasi Belajar
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik berkontribusi terhadap prestasi belajar siswa, meskipun dengan cara yang berbeda. Beberapa studi menunjukkan bahwa:
a. Siswa dengan motivasi intrinsik memiliki kemampuan analitis yang lebih baik dan cenderung menikmati proses belajar.
b. Siswa dengan motivasi ekstrinsik sering menunjukkan hasil belajar yang baik dalam jangka pendek, terutama jika ada insentif yang jelas.
Namun, kombinasi keduanya sering kali memberikan hasil terbaik. Misalnya, siswa yang awalnya didorong oleh motivasi ekstrinsik (seperti mendapatkan hadiah) dapat mengembangkan motivasi intrinsik ketika mereka menemukan kesenangan dalam proses belajar.
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik adalah dua elemen yang saling melengkapi dalam mendukung prestasi belajar siswa. Guru dan orang tua perlu memahami cara memanfaatkan keduanya secara optimal agar siswa tidak hanya mencapai hasil akademik yang baik tetapi juga menikmati proses pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian, mereka dapat menjadi pembelajar yang mandiri dan bersemangat sepanjang hayat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H