Formation
Pada awal laga melawan Spanyol dan Portugal, coach Walid menerapkan taktik 4 bek, formasi umum 4-3-3 atau 4-1-4-1, kemudian bisa berubah sesuai situasi. Saat melawan Spanyol formasi Maroko dirubah dgn taktik 5 bek saat extra time. Sedang saat jumpa Portugal , taktik 5 bek digunakan di menit 66'.
Game Plan Walid
Awalnya Walid melakukan Medium Blok, bila tertekan lebih dari 1 menit berubah menjadi Parking Bus (Semua pemain turun). Taktik serangan sesekali melalui serangan balik (counter attack) kebalikan dari model tiki-taka yang mengandalkan possesion, ini sangat beda, dimana kuncinya ada di pergeseran marker/marker yang terorganisir. Semua pemain punya peran pressure dan defence.
AMRABAT KEY
Ada satu role player, yaitu pemain bernama Amrabat. Posisinya sebagai SINGLE PIVOT di depan 4 bek. Dalam bahasa pelatih dia ini Single Free Man, yang tugasnya merebut bola dari lawan yang berhasil lolos pressing 4 gelandang dan 1 striker saat bertahan/diserang. Puluhan kali Amrabat sukses merebut bola selama Piala Dunia ini, saat fase grup, 16 besar dan perempat final.
WIDE OVERLOAD TACTIC
Saat lawan Spanyol, lini tengah pertahanan Maroko begitu kuat seperti bangunan benteng yang sangat kokoh sekali, tidak mampu ditembus tiki taka Spanyol. Taktik umpan lambung diagonal  dari Portugal yang berkali-kali dilakukan juga gagal melawan taktik Maroko (Wide Overload Tactic). Saat menyerang bisa bersama-sama melalui transisi positif. Pemain Onahi, Boufal, Ziyech, Attiat Allah dan En Nesyri sama berbahaya nya dan skill individu ke-5 pemain itu mampu melewati beberapa pemain lawan, menang adu body dan power heading yang kuat.
Itulah taktik dari pelatih Maroko yang juga akan diterapkan dini hari nanti guna mengalahkan Perancis yang diunggulkan. Tidak ada yang tidak mungkin dan kita doakan yang terbaik untuk timnas Maroko, aamiin.
_____
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H