Kala embun sudah pergi...yang tertinggal hanyalah sosokmu berdiri. Masih saja tatapmu sama seperti dulu. Tiga puluh tiga tahun yang lalu.Kala itu...di sini, bersamaku.
Masih saja tergiang ditelingaku ucapanmu kala itu.Â
Sayang...tunggu aku disini.
Dan... sejak saat itu. Kunantikan dirimu setiap hari. Berkabar padaku tentang hari-harimu d kampung seberang.
Terima kasih atas cinta dan sayangmu yang terus terjaga untukku.
Kala itu...disini
Kutemui dirimu sesudah perginya embun pagi.
Diary Dewi.
Mei, 9 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H