Mohon tunggu...
Dewi Qurrotul Afidah
Dewi Qurrotul Afidah Mohon Tunggu... Pelaut - Mahasiswa IAIN Jember PAI'18

Menulis aja dulu, ilmiah kemudian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Daring Diberlakukan, di Mana Esensi Pendidik?

9 April 2020   12:51 Diperbarui: 9 April 2020   18:34 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran dalam jaringan merupakan salah satu solusi untuk mengupayakan proses pembelajaran tetap berlangsung dari rumah masing-masing. Situasi yang tidak memungkinkan untuk bertatap muka disebabkan adanya Covid-19 ini mulai mengharuskan pendidik untuk mengajar dari rumah.

Menurut Djamarah, mengajar dan mendidik merupakan tugas dan tanggungjawab guru sebagai tenaga profesional. Sebagai pengajar, guru memiliki tugas untuk memberikan bahan pelajaran kepada peserta didik sebagai bentuk transfer of knowledge. Adapun tugas guru sebagai pendidik yaitu transfer of value dimana pendidik dituntut untuk memberikan pengarahan, bimbingan, dan menanamkan  nilai-nilai untuk membentuk karakter dan pribadi yang luhur.

Pendidik yang profesional akan menjalankan tugasnya sebagaimana tugas dan tanggung jawab tersebut. Namun melihat fakta saat ini, dimana siswa hanya menerima tugas yang menumpuk, apakah pembelajaran daring ini benar-benar efektif?  Di mana esensi guru sebagai pendidik? 

Pemberian tugas yang bertubi-tubi hanya akan membuat siswa stress dan jenuh. Akibatnya, mereka hanya mengacu pada "kapan tugas ini akan selesai" tanpa memikirkan paham tidaknya terhadap materi. Sebagai pendidik, guru harusnya juga lebih perhatian terhadap psikologis siswa. Jika terus begini, apakah siswa nantinya akan benar-benar  belajar dan mengerti?

Jika tugas hanya dijadikan acuan dalam menilai dan menuntut siswa untuk mengerti, maka disini pendidik belum bisa memenuhi tugas dan tanggungjawabnya sebagai tenaga profesional. Pemberian tugas yang terlalu banyak pada siswa tidak menjamin itu akan memberikan pemahaman pada dirinya.

Seharusnya sebagai tenaga profesional guru harus tetap melaksanakan tugas mendidik dan mengajar siswa. Bukan hanya memberikan tugas, lalu siswa ditinggal begitu saja.Tugas utama seorang pendidik  ialah membuat siswa paham terhadap materi disertai  dengan internalisasi nilai-nilai luhur.

Melihat kondisi saat ini, tentu hal ini bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Walaupun pembelajaran harus berlangsung dalam jaringan, pendidik harus tetap memenuhi tugas dan tanggung jawabnya. Lalu apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut?

Pemenuhan tugas dan tanggung jawab mendidik serta mengajar tetap dapat dilakukan guru  dengan tetap memberikan penjelasan materi kepada siswa melalui video yang diupload ke youtube, aplikasi zoom, grub whatsapp, google classroom, maupun media sosial lainnya.  

Dalam memenuhi tugasnya tersebut, pendidik juga hendaknya selalu memotivasi siswa agar semangat belajar mereka tidak hilang saat situasi seperti ini. Dengan begitu, esensi pendidik tidak akan hilang sebab pendidik telah memenuhi tugas dan tanggungjawabnya untuk mendidik dan mengajar siswa.

Note: " Selalu bangga menjadi guru, jangan pernah lelah menjadi guru! Profesimu pasti akan berakhir pada waktunya,  namun jerih payah yang engkau lakukan akan selalu kekal nilainya."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun