Mohon tunggu...
Dewi Putri
Dewi Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobby shopping,konten favorit tentang makanan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Perkembangan Sosial yang Dikemukakan oleh Daniel Goleman tentang Emosional Inteligence

13 November 2024   19:01 Diperbarui: 14 November 2024   11:51 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Perkembangan Sosial tentang Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence) yang dikemukakan oleh Daniel Goleman mengusulkan bahwa kecerdasan emosional (EQ) adalah faktor kunci dalam keberhasilan individu dalam kehidupan pribadi, sosial, dan profesional, lebih penting daripada kecerdasan intelektual (IQ). Daniel Goleman, seorang psikolog dan penulis, memperkenalkan konsep ini lebih luas dalam bukunya Emotional Intelligence (1995). Menurut Goleman, kemampuan untuk mengenali, memahami, mengelola, dan menggunakan emosi dengan cara yang positif sangat berpengaruh pada kualitas hidup dan hubungan antarindividu.

Komponen Kecerdasan Emosional menurut Daniel Goleman

Goleman membagi kecerdasan emosional menjadi lima komponen utama, yang dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori besar: Kemampuan Pribadi dan Kemampuan Sosial.

1. Kesadaran Diri (Self-Awareness)

Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi diri sendiri, serta dampaknya terhadap pikiran dan perilaku. Individu dengan kesadaran diri yang tinggi dapat mengidentifikasi perasaan mereka pada saat terjadi, yang memungkinkan mereka membuat keputusan yang lebih baik.

Contoh: Seorang manajer yang dapat menyadari rasa frustrasinya saat rapat dan memilih untuk menahan diri sebelum bereaksi.

2. Pengelolaan Diri (Self-Regulation)

Kemampuan untuk mengendalikan emosi dan perilaku impulsif, serta kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah. Ini termasuk kemampuan untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru, serta mengatur emosi negatif agar tidak merusak hubungan atau keputusan.

Contoh: Seseorang yang mampu mengatasi kemarahan atau kecemasan dalam situasi stres dan tetap bertindak dengan bijaksana.

3. Motivasi Diri (Motivation)

Kemampuan untuk menggunakan emosi secara positif untuk mencapai tujuan, berfokus pada tujuan jangka panjang, dan memiliki motivasi intrinsik untuk berprestasi dan bertahan meskipun menghadapi rintangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun