Pernah mendengar sosok atau tokoh public figure yang sukses meski tidak memiliki educational degree?
Sebut saja sosok Alm. Bob Sadino yang hanya lulusan SMA tapi bisa sukses menjadi pebisnis kawakan. Atau mbak Anggun C. Sasmi yang tidak pernah mengenyam bangku universitas karena tidak lulus SMA tetapi bisa terkenal hingga ke penjuru negeri.
Bahkan dunia musik internasional pun tidak menutup mata akan keahlian beliau didalam bernyanyi. Dan hebatnya lagi ia juga diangkat menjadi duta PBB untuk beraktivitas di organisasi UNICEF.
Oleh karena itu film yang akan saya ulas kali ini berkaitan dengan fenomena tersebut yang berjudul Second Act. Sebuah film komedi romantis yang menceritakan tentang perjuangan seorang perempuan yang hanya lulusan sekolah kejuruan tetapi tidak pantang menyerah didalam mengejar karirnya.
Tokoh perempuan bernama Maya Davilla yang diperankan oleh aktris Jennifer Lopez. Merupakan sosok perempuan paruh baya berusia 40 tahun yang bekerja sebagai seorang pramuniaga di sebuah grocery store di kota tempat ia tinggal.
Sejak bertahun-tahun berkarir sebagai pramuniaga, ia tidak pernah mendapatkan promosi sebagai supervisor atau manager. Meskipun hasil penjualannya selalu baik dan diatas rata-rata rekan kerjanya di Supermarket.
Hingga tiba pada saat pengumuman akan adanya pengangkatan supervisor atau manager baru. Maya pun merasa sangat percaya diri akan peluang yang mungkin bisa diperolehnya. Dengan bujukan dari teman-temannya sesama rekan kerja, Maya pun mengajukan diri untuk diangkat sebagai supervisor atau manager.
Melihat dari lamanya ia berkarir, dengan menginvestasikan waktu serta keahlian menjualnya di Supermarket tersebut. Maka ia pun diperbolehkan mengikuti ujian kelayakan untuk proses promosi.
Namun pada akhirnya ia hanya dijadikan bahan olokan oleh atasannya saat proses ujian kelayakan dilakukan. Para staf HRD di Supermarket tersebut mempertanyakan kemampuan Maya dalam keahlian management apabila ia diangkat menjadi supervisor atau manager di tempatnya bekerja.
Lagi-lagi ia pun gagal dan harus menerima kenyataan bahwa latar belakang pendidikannya yang membuat ia tidak pernah dilirik oleh atasannya.
Hingga pengangkatan seorang manager baru yang lulusan universitas ternama bergelar MBA itu pun menjadi kisah titik balik Maya didalam meraih peluang karir barunya.