Permasalahan pencemaran lingkungan mungkin tidak akan pernah ada ujungnya. Selama penggunaan kemasan plastik masih sangat besar di seluruh dunia. Khususnya di Asia, yang mana pemerintah dan warganya masih belum serius didalam mengurangi residu plastik pada sampah rumah tangga.
Kali ini saya ingin berbagi konsep pengelolaan sampah rumah tangga yang diterapkan oleh pemerintah Swiss. Sebenarnya konsep yang diterapkan tidak jauh berbeda dengan pengelolaan sampah di negara tetangganya.Â
Sebut saja Jerman yang juga memiliki konsep pengelolaan sampah rumah tangga yang baik. Bedanya warga Swiss hanya diwajibkan mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit untuk membeli kantong sampah official.
Dimana negara Schengen lain seperti di Jerman kantong sampahnya hanya dibedakan dari warna dan bahannya saja. Contohnya kantong Biomuell yang berbahan dari alam dikhususkan hanya untuk sampah basah saja.
Lain negara lain peraturan tentunya, sedangkan di Swiss warga diharuskan membeli kantong sampah bernama Bebbi Sagg yang tersedia dalam tiga ukuran yaitu 17, 35 dan 60 liter.
Dengan ukuran bervariasi maka harga kantong sampah resmi tersebut juga dibandrol dengan harga yang berbeda. Untuk ukuran 17 dan 35 liter harganya 12 sampai 23 CHF atau sekitar 200 ribu sampai 350 ribu rupiah.
Sedangkan untuk ukuran terbesarnya yaitu 60 liter dibandrol dengan harga 33 CHF atau sekitar 500 ribu rupiah. Harga yang tidak murah untuk satu roll kantong sampah yang hanya berisi 10 pcs saja.
Lalu bagaimana kalau kita menggunakan kantong sampah lain atau tidak resmi yang lebih murah dan juga tersedia di supermarket?
Dengan begitu mau tidak mau dan mampu tidak mampu kita harus membeli kantong sampah resmi mahal tersebut. Meskipun demikian kalau ditelaah lagi sebenarnya masih ada solusi lain yang bisa dilakukan.
Awalnya saya sempat berasumsi bahwa pemerintah Swiss sangat materialistis. Sampai harga kantong sampah resmi saja biayanya selangit.