Mohon tunggu...
Dewi Pagi
Dewi Pagi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Say it with poems & a piece of cake...| di Kampung Hujan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Iri pada Kesuksesan Orang Lain (Bag. 2)

2 April 2014   23:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:10 1735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13960698202095701237

[caption id="attachment_301063" align="aligncenter" width="656" caption="www.chrisbatu.com"][/caption]

Di artikel saya yang sebelumnya, saya bercerita tentang diri saya sebagai manusia biasa yang punya rasa iri atas keberhasilan orang lain. Tidak mudah mengobati penyakit yang satu itu karena sudah menjadi sifat manusia yang selalu saja merasa kurang dan cemburu bila ada orang lain yang lebih dari kita.


Oh iya, sebelumnya terima kasih untuk teman-teman yang sudah membaca, memberi tanggapan dan juga vote pada artikel bagian pertama. Kehormatan untuk saya atas apresiasi teman-teman. Love you, all...^_^


Di sini saya hanya akan bertutur tentang serba-serbi dibalik sebuah kesuksesan. Melihat kesuksesan bukan hanya dinilai dari materi semata, tetapi ada hal-hal menarik dibalik itu. Sukses juga tidak bisa menjadi tolak ukur sebuah kebahagiaan, karena tidak semua orang sukses itu bahagia.


Ada beberapa point yang saya tuliskan tentang kesuksesan. Sengaja saya rangkum berdasarkan pengamatan saya terhadap orang-orang yang sudah menuai sukses dalam hidupnya. Plis cekidot :


1. Sukses Bukan Hanya Milik Orang Pintar


Bob Sadino pernah bilang : 'Orang bodoh sulit mendapatkan pekerjaan sehingga ia terpaksa buka usaha sendiri. Dalam perjalanan bisnisnya supaya sukses, ia merekrut orang-orang pintar. Alhasil orang bodoh tadi jadi bosnya orang pintar'.


Dari kutipan itu, saya jadi teringat dengan perkataan salah satu teman dekat saya yang sudah menuai kesuksesan. Katanya, janganlah hanya jadi orang pintar, tapi jadilah orang yang 'pintar-pintar'. Nah, semoga 'pintar-pintar' di sini mengandung makna yang positif supaya berkah dan bermanfaat bagi kita dan juga orang lain.


2. 'Harga' Sebuah Kesuksesan


Berapa memang harganya? Hehehe, saya rasa cukup 'mahal' yang harus dibayar sebelum kita mencapai sebuah kesuksesan. Pikiran, tenaga, air mata sampai hati yang 'berdarah-darah' ketika ingin mencapai keberhasilan.


Ini cerita dari salah satu kawan lama saya yang sudah sukses sebagai pengusaha agen pulsa plus hand phone. Dulu dia dicemooh karena sebelumnya ia adalah seorang buruh di pabrik. Berawal jualan pulsa dari teman ke teman di pabrik, kini ia sudah menjadi agen besar dan memiliki beberapa gerai pulsa dan hand phone tentunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun