Mohon tunggu...
Dewi Pagi
Dewi Pagi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Say it with poems & a piece of cake...| di Kampung Hujan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Isyarat Hati

19 Januari 2014   19:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:40 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_290850" align="alignnone" width="550" caption="foto dari www.knowledgeoverflow.com"][/caption] Cepatlah cepatlah kau pulang kita tuntaskan segala rindu tikam segala isak yang menerjang ketika jarak terbentang . Lepaslah Lepaslah ikatan letih ketika hadapi segala egoku kita tunaikan segala cinta yang ada berdua; kau dan aku saja . Kemarikan bahumu luaskan untukku bersandar untuk air mataku untuk beban hatiku . Lalu pegang tanganku kita lari sejauh mungkin berhenti di satu titik saat lembut udara; hanya boleh terhirup untuk nafasku nafasmu saja . Lantas tataplah segala isyarat hati yang kuselipkan di kedua mataku inginku kau coba untuk sedikit mengerti mana kala aku tak mau kau pergi lagi temani luruh rinduku yang sempat lama tertunda . Karena ruang...karena jarak...karena waktu... . . *Kampung Hujan, 190114 . .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun