Mohon tunggu...
Dewi Pagi
Dewi Pagi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Say it with poems & a piece of cake...| di Kampung Hujan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta yang Terindah

20 Februari 2014   01:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:39 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_296371" align="aligncenter" width="330" caption="foto dari www.alwiebaecom.jpg"][/caption] Berlari dari kejaran rumitnya mimpi kita bertemu di ruang hati terengah nafas tak mampu sembunyi bulir peluh deras membasahi lepaskan getar rindu yang membuncah hempaskan rasa yang terajam resah . Kamu tersenyum begitu manisnya teduh matamu buat duniaku runtuh seruntuh-runtuhnya bumiku seakan terguncang hatiku bergetar kencang namun masih tersisa sedikit pijakan untuk tapak jantungku yang berdebar tak karuan . Duhai cinta bertahtalah...bertahtalah... belahan jiwaku bukanlah antah berantah tlah tergenggam sebentuk cinta di antara pusaran realita . Sejenak tersebutlah dua patahan tanya adakah yang lebih memukau di hamparan langit, selain lengkungan pelangi? adakah yang lebih indah di dunia, selain rasa cinta yang mekarkan kelopak bunga di taman hati? berdua kita menggeleng . Pada akhirnya kita sepakat bahwa dalam ketidakberdayaan pun cinta akan selalu jadi pemenangnya . Ku sambut hangatmu kencang ku peluk kamu lantang gemakan isi hatiku di relungmu : Aku sayang kamu, lebih dari yang kamu bayangkan : Aku rindu kamu, lebih dari yang kamu tahu : Aku peduli kamu, lebih dari yang kamu inginkan . Adalah satu perihal lagi perlu rasanya kamu ketahui sesulit apa pun yang terjadi dalam cintaku ini tak pernah ada amarah atau benci . Terima kasih... karena telah sayangi aku . Seindah ini...seindah ini... . . Kampung Hujan, 190214 . .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun