Leptospirosis, atau yang dikenal dengan sebutan penyakit kencing tikus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira dan utamanya ditularkan oleh tikus. Gejala leptospirosis hampir sama dengan gejala demam dengue (juga dikenal sebagai demam berdarah dengue), malaria, dan scrub thypus. Adapun gejala khas dari leptospirosis yaitu mta merah, bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang saat di tekan.
Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, kasus leptospirosis di Kabupaten Klaten menjadi yang tertinggi di Jawa Tengah.  Pada tahun 2022, tercatat sebanyak 80 kasus dan 6 kematian (CFR 7,5%). Angka kesakitan (Incidence rate/IR) kejadian Leptospirosis di Kabupaten Klaten tahun 2022 yaitu 6,27 per 100.000 penduduk, angka tersebut melebihi target maksimal nasional yang hanya sebesar ≤ 3 per 100.000 penduduk (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2022).Â
Jumlah kasus Leptospirosis naik tiga kali lipat jika dibandingkan dengan tahun 2021 yaitu sebanyak 22 kasus (IR 1,9 per 100.000 penduduk) dengan 6 kematian (CFR 27,3%) (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2021). IR leptospirosis tertinggi di Kabupaten Klaten ditemukan pada wilayah kerja Puskesmas Juwiring.
pengabdian kepada masyarakat oleh sejumlah dosen ahli kesehatan yang dibantu oleh beberapa mahasiswa dari Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Semarang (UNNES). Kegiatan pengabdian dilakukan di Desa Bulurejo yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Juwiring yang merupakan wilayah endemis dengan penemuan kasus kategori tinggi.
Dalam rangka menurunkan IR dan mencegah terjadinya KLB leptospirosis, dilaksanakan programProgam pengabdian dilakukan sebagai wujud upaya pemberdayaan kader PKK Desa Bulurejo Juwiring guna menurunkan IR atau angka kematian yang disebabkan oleh Leptospirosis.Â
Rangkaian kegiatan pengabdian mencakup penyampaian materi tentang penyakit leptospirosis, pengendalian tikus yang merupakan reservoir leptospirosis, dan pembuatan biopestisida serta perangkap tikus  dari bahan yang sederhana. Sebanyak 15 kader PKK Desa Bulurejo Juwiring menyambut dengan baik dan antusias mengikuti serangkaian kegiatan pengabdian tersebut.
Setelah dengan diadakannya progam pengabdian oleh dosen dan mahasiswa kesehatan ini, harapannya dengan serangkaian kegiatan ini harapannya dapat bermanfaat dan terus dilanjutkan dan digalakkan. Masyarakat mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dan melakukan upaya pengendalian tikus di lingkungan rumah dan sekitarnya untuk mengantisipasi penularan leptospirosis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H