Mohon tunggu...
Dewi Nur Isnaini
Dewi Nur Isnaini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, UNNES

Saya mahasiswa di Prodi Kesehatan Masyarakat, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang yang sedang melaksanakan progam pengabdian dosen dan mahasiswa di Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengabdian oleh Dosen dan Mahasiswa IKM UNNES Guna Turunkan IR Leptospirosis di Kabupaten Klaten

25 Agustus 2023   00:00 Diperbarui: 25 Agustus 2023   00:03 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Penyampaian Materi tentang Penyakit Leptospirosis/Dokpri

Leptospirosis, atau yang dikenal dengan sebutan penyakit kencing tikus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira dan utamanya ditularkan oleh tikus. Gejala leptospirosis hampir sama dengan gejala demam dengue (juga dikenal sebagai demam berdarah dengue), malaria, dan scrub thypus. Adapun gejala khas dari leptospirosis yaitu mta merah, bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang saat di tekan.

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, kasus leptospirosis di Kabupaten Klaten menjadi yang tertinggi di Jawa Tengah.  Pada tahun 2022, tercatat sebanyak 80 kasus dan 6 kematian (CFR 7,5%). Angka kesakitan (Incidence rate/IR) kejadian Leptospirosis di Kabupaten Klaten tahun 2022 yaitu 6,27 per 100.000 penduduk, angka tersebut melebihi target maksimal nasional yang hanya sebesar ≤ 3 per 100.000 penduduk (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2022). 

Jumlah kasus Leptospirosis naik tiga kali lipat jika dibandingkan dengan tahun 2021 yaitu sebanyak 22 kasus (IR 1,9 per 100.000 penduduk) dengan 6 kematian (CFR 27,3%) (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2021). IR leptospirosis tertinggi di Kabupaten Klaten ditemukan pada wilayah kerja Puskesmas Juwiring.

Dalam rangka menurunkan IR dan mencegah terjadinya KLB leptospirosis, dilaksanakan program pengabdian kepada masyarakat oleh sejumlah dosen ahli kesehatan yang dibantu oleh beberapa mahasiswa dari Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Semarang (UNNES). Kegiatan pengabdian dilakukan di Desa Bulurejo yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Juwiring yang merupakan wilayah endemis dengan penemuan kasus kategori tinggi.

Kegiatan Penyampaian Materi tentang Penyakit Leptospirosis/Dokpri
Kegiatan Penyampaian Materi tentang Penyakit Leptospirosis/Dokpri
Progam pengabdian dilakukan sebagai wujud upaya pemberdayaan kader PKK Desa Bulurejo Juwiring guna menurunkan IR atau angka kematian yang disebabkan oleh Leptospirosis. 

Rangkaian kegiatan pengabdian mencakup penyampaian materi tentang penyakit leptospirosis, pengendalian tikus yang merupakan reservoir leptospirosis, dan pembuatan biopestisida serta perangkap tikus  dari bahan yang sederhana. Sebanyak 15 kader PKK Desa Bulurejo Juwiring menyambut dengan baik dan antusias mengikuti serangkaian kegiatan pengabdian tersebut.

Pyramid Pest-Control Community Ecosystem Management sebagai Basis Pemberdayaan Kader PKK Desa Bulurejo Juwiring untuk Menurunkan IR Leptospirosis/Dokpri
Pyramid Pest-Control Community Ecosystem Management sebagai Basis Pemberdayaan Kader PKK Desa Bulurejo Juwiring untuk Menurunkan IR Leptospirosis/Dokpri

Setelah dengan diadakannya progam pengabdian oleh dosen dan mahasiswa kesehatan ini, harapannya dengan serangkaian kegiatan ini harapannya dapat bermanfaat dan terus dilanjutkan dan digalakkan. Masyarakat mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dan melakukan upaya pengendalian tikus di lingkungan rumah dan sekitarnya untuk mengantisipasi penularan leptospirosis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun