Mohon tunggu...
dewi nurnindyah
dewi nurnindyah Mohon Tunggu... Psikolog - Long life education

Belajar dari pengalaman hidup yang sebelumnya, karena itu akan membuat kita menjadi lebih dewasa dan bertumbuh

Selanjutnya

Tutup

Diary

My First Journey Overseas

23 Desember 2021   02:08 Diperbarui: 23 Desember 2021   02:16 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Seminggu yang lalu tepatnya tanggal 09 Desember 2021 adalah perjalananku yang pertama ke benua Amerika. Sebelumnya memang pernah ke luar negeri di tahun 2016 yaitu ke India dalam rangka mengikuti konferensi internasional. Namun setelah pandemi, ini pertama kalinya aku pergi melihat dunia lain. 

Seluruh persiapan telah dilakukan dan berangkatlah aku ke Amerika, ternyata perjalanannya cukup melelahkan kawan karena terdapat perbedaan waktu yang signifikan antara Indonesia dengan Amerika. Perjalananku ditempuh dalam waktu 24 jam, berangkat hari Jumat tanggal 10 Desember 2021 dan sampai di San Antonio, Texas pukul 23.55 waktu setempat. 

Capek tentu saja dalam perjalanan yang cukup panjang, karena saya harus berganti 3 kali pesawat dengan rute Indonesia - Jepang, Jepang- Chicago, Chicago - San Antonio. Dan ini saya sedikit berbagi tips praktis yang saya lalui untuk menikmati perjalanan yang panjang tersebut:

Pertama, kenakan baju hangat karena pada bulan Desember di beberapa negara tropis mengalami musim dingin. Belum ada salju namun hawanya tetap dingin sekitar 7 derajat, berangin dan akan berbeda jauh dengan kondisi di Indonesia yang relatif panas. Gunakan alas kaki yang nyaman dan mampu melindungi kaki kita dari hawa yang dingin selama di dalam pesawat. 

Jangan khawatir dalam penerbangan internasional juga disediakan selimut dan bantal kecil yang dapat digunakan penumpang. Saya sendiri sudah melengkapi diri dengan baju hangat dan menggunakan kaos kaki tebal serta sepatu kets yang nyaman karena perjalanan transit dari menempuh jarak yang lumayan panjang.

Kedua, gunakan fasilitas yang disediakan di dalam pesawat seperti menikmati snack atau meminta air mineral kepada pramugari. Jangan khawatir selama penerbangan internasional, kita akan disuguhi makanan yang mampu mengganjal rasa lapar dan dahaga kita. Asalkan kita juga aserti alias berani meminta kepada pramugara/pramugari yang bertugas. 

Saat perjalanan kemarin saya menikmati fasilitas hiburan berupa menonton film-film yang lumayan menghibur dan klii the time. Selain itu, ada beberapa tawaran makanan dan minuman sebagai pengganjal rasa lapar mampu mengisi perjalanan kita yang cukup panjang.

Ketiga, kalau sudah lelah menikmati film atau musik pada layanan entertainment yang disediakan di pesawat,  istirahatkan mata kita supaya tidak terlalu lelah karena pencahayaan di dalam pesawat kurang jadi yang paling terang adalah sinar pada layar yang terletak persis di depan tempat duduk kita. 

Setelah capek nonton, saya akhirnya memutuskan untuk istirahat atau tidur selama perjalanan. Tidur ini akan menghemat energi kita karena nanti saat transit kita akan berjalan cukup jauh menuju terminal berikutnya. 

Kalau kita tidak mengistirahatkan mata kita akan berakibat mata kita menjadi merah dan perih seperti yang dialami oleh rekan saya selama perjalanan.

Keempat, berani bertanya itu penting tentunya dengan bahasa yang mampu mereka pahami dan bisa kita gunakan. Asah kemampuan bahasa Inggrismu sehingga kita bisa berkomunikasi dan mendapatkan informasi yang tepat saat berada di perjalanan, khususnya seperti saya yang mengalami dua kali transit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun