Mohon tunggu...
Dewi Nurhidayati
Dewi Nurhidayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi memasak dan jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

teori empati dari Martin Hoffman

18 Januari 2025   11:17 Diperbarui: 18 Januari 2025   10:20 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Seiring dengan bertambahnya usia, terutama pada usia 4 hingga 6 tahun, anak-anak mulai mengembangkan kemampuan untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain. Mereka tidak hanya merespons perasaan orang lain, tetapi mereka juga mulai mempertimbangkan bagaimana perasaan orang lain dapat dipengaruhi oleh tindakan mereka. Pada tahap ini, empati mereka menjadi lebih kompleks, dan mereka mulai memahami bahwa perasaan orang lain bisa berbeda tergantung pada konteks situasi yang mereka hadapi.

### 3. **Teori Empati Hoffman: Dimensi Empati yang Berbeda**

Menurut Hoffman, empati melibatkan berbagai dimensi yang berkembang secara bertahap seiring dengan peningkatan kapasitas kognitif dan emosional individu. Dalam konteks ini, ia mengidentifikasi beberapa dimensi empati yang terpisah namun saling berkaitan:

#### a. **Empati Emosional (Emotional Empathy)**

Empati emosional adalah respons otomatis terhadap emosi orang lain. Ini adalah tahap awal empati, di mana seseorang merasakan emosi yang sama dengan orang lain. Misalnya, seseorang merasa sedih saat melihat orang lain menangis. Hoffman menekankan bahwa empati emosional adalah aspek paling dasar dari empati yang muncul pada usia dini.

#### b. **Empati Kognitif (Cognitive Empathy)**

Seiring dengan perkembangan kognitif, anak-anak mulai mengembangkan empati kognitif, yaitu kemampuan untuk memahami perasaan dan perspektif orang lain tanpa perlu merasakan emosi yang sama. Empati kognitif memungkinkan individu untuk menilai situasi dari sudut pandang orang lain dan memberikan respons yang lebih bijaksana. Pada tahap ini, individu bisa memahami bahwa orang lain merasa marah atau sedih karena alasan tertentu, tanpa mengharuskan mereka merasakan emosi tersebut.

#### c. **Empati Pro-sosial (Prosocial Empathy)**

Pada tahap yang lebih lanjut, empati pro-sosial muncul, di mana individu tidak hanya memahami dan merasakan perasaan orang lain, tetapi juga berusaha untuk membantu dan mendukung mereka. Ini adalah aspek empati yang berhubungan erat dengan moralitas, di mana individu terdorong untuk melakukan tindakan yang menguntungkan orang lain.

### 4. **Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Empati**

Menurut Hoffman, perkembangan empati dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Beberapa faktor penting yang mempengaruhi perkembangan empati antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun