### **2. Lev Vygotsky: Teori Perkembangan Kognitif dan Sosial**
Lev Vygotsky, seorang psikolog asal Rusia, menawarkan pandangan yang lebih sosial tentang perkembangan kognitif. Berbeda dengan Piaget yang lebih fokus pada tahap perkembangan individu, Vygotsky menekankan peran interaksi sosial dan budaya dalam membentuk kemampuan kognitif anak. Vygotsky mengembangkan teori yang dikenal dengan sebutan **Sosial-Konstruktivisme**, yang menyatakan bahwa proses belajar dan perkembangan kognitif anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan budaya di mana mereka tumbuh.
#### **Zona Perkembangan Proksimal (ZPD)**
Konsep paling terkenal dalam teori Vygotsky adalah **Zona Perkembangan Proksimal (ZPD)**. ZPD mengacu pada jarak antara apa yang dapat dilakukan anak secara mandiri dan apa yang dapat dicapai dengan bantuan orang lain, seperti orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mahir. Dalam pandangan Vygotsky, anak dapat mencapai perkembangan kognitif yang lebih tinggi melalui interaksi sosial yang terarah dan dukungan dari orang yang lebih berpengalaman.
Misalnya, ketika seorang anak sedang belajar membaca, mereka mungkin tidak bisa memahami teks secara mandiri, tetapi dengan bantuan seorang guru atau teman yang lebih mahir, anak tersebut dapat berkembang lebih cepat dan mencapai pemahaman yang lebih dalam.
#### **Peran Bahasa dalam Perkembangan Kognitif**
Bagi Vygotsky, bahasa merupakan alat yang sangat penting dalam perkembangan kognitif. Vygotsky berpendapat bahwa bahasa adalah alat utama untuk berkomunikasi dan menyampaikan ide, yang pada gilirannya membantu anak dalam membangun pengetahuan dan kemampuan berpikir. Ia juga menekankan pentingnya **bicara egosentris**, yaitu pembicaraan yang dilakukan oleh anak kepada dirinya sendiri untuk mengatur perilaku mereka. Ini dianggap sebagai bentuk internalisasi dari pembelajaran sosial yang terjadi melalui interaksi dengan orang lain.
#### **Aspek Sosial dalam Pandangan Vygotsky**
Vygotsky sangat menekankan bahwa perkembangan kognitif anak tidak bisa dipisahkan dari interaksi sosial. Menurutnya, pengetahuan dibangun secara sosial melalui interaksi dengan orang lain, baik orang dewasa maupun teman sebaya. Dalam pandangannya, budaya, nilai-nilai sosial, dan bahasa adalah faktor utama yang membentuk cara anak berpikir dan belajar.
Vygotsky juga mengembangkan konsep **scaffolding**, yang merujuk pada dukungan yang diberikan oleh pendidik atau orang dewasa lainnya untuk membantu anak mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi. Seiring berjalannya waktu, dukungan ini dapat dikurangi seiring dengan berkembangnya kemampuan anak.
### **Perbandingan Antara Piaget dan Vygotsky**