Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Taman Kota untuk Jakarta Lebih Baik

27 Mei 2014   15:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:04 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagi Kota sebesar Jakarta memang akan terasa lebih ringan nan rindang jika banyak taman kota di dalamnya. Gunungan beton berupa bangunan berbagai bentuk dan fungsi telah berdiri kokoh di setiap sudutnya. Mulai dari pusat perbelanjaan, pusat perkantoran hingga penengah urusan tempat tinggal alias hotel dan apartemen.


Lihat saja, berbagai bentuk pusat perbelanjaan kini telah dengan mudah bisa ditemui. Itulah mengapa saya katakan bahwa Kota Metropolitan ini akan nampak lebih nyaman apabila seluruh sisi kehidupannya dibuat lebih seimbang. Salah satunya melalui pengadaan Taman Kota di beberapa titiknya.


Sekarang ini Taman Kota mulai banyak bermunculan, tidak hanya di pusat aktifitas bisnis kota namun di pinggiran Jakarta pun mulai menjamur. Banyak fungsi yang bisa dimanfaatkan dari keberadaan area hijau tersebut, diantaranya sebagai sarana melepas penat sambil menghirup udara segar di siang hari. Selain itu arena ini juga kerap dimanfaatkan oleh sebagian orang sebagai sarana berolahraga ringan atau sekedar bermain bersama keluarga.


Dewasa ini taman kota telah tampil lebih cantik dengan disandangkannya berbagai nama. Contohnya di dekat tempat tinggal saya ada salah satu taman yang bernama "Taman Kembang Sepatu", atau dibelahan lain ada yang bernama" Taman Bambu". Nama yang ringan dan enak didengar bukan?
Pemberian nama ini serta merta telah mampu merefleksikan suasana yang sesungguhnya, yaitu taman yang dihiasi oleh tumbuhan kembang sepatu atau taman yang dihiasi dengan pohon bambu. Namun benar saja, pada keadaan sesungguhnya tidak melulu harus sesuai dengan nama yang disandangnya. Walaupun saya yakin pemerintah DKI Jakarta dalam membrikan nama bagi taman-taman ini telah melalui proses tertentu sehingga melahirkan nama terbaik.


Keberadaan taman di tengah hiruk pikuknya Ibu Kota Negara ini telah memberikan berbagai dampak positif. Khususnya pada siang hari, tentu banyak lapisan masyarakat yang memanfaatkannya. Salah satu contoh taman yang sudah lama berdiri dan masih dimanfaatkan dengan baik adalah Taman Menteng. Hingga kini telah banyak masyarakat yang terbiasa untuk melepaskan lelahnya pada taman ini dengan hanya sekedar duduk-duduk dan menikmati semilir angin.


Para penjaja makanan juga banyak yang menggantungkan nasibnya ditengah-tengah keramaian taman. Muda mudi yang entah dari belahan Jakarta mana juga mungkin pernah memanfaatkan taman ini, hanya untuk sekedar bermain, bersosialisasi, menikmati jajanan atau untuk menyatakan cintanya. Ya, mungkin saja J Ada yang pernah melakukan point terakhir itu? haha...
Bagaimana di daerah tempat tinggalmu, ada taman apa?

(dnu, 27 Mei 2014, 06.45)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun