Kadang kala kita boleh berbangga hati, termasuk juga dalam peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada hari ini (8/3). Dimana sebagai perempuan Indonesia cukup banyak momen peringatan yang khusus ditujukan kepada kaum hawa, yaitu adanya Hari Kartini dan Hari Ibu.
8 Maret ditetapkan sebagai Hari Perempuan Internasional, hal ini dianggap sebagai penghargaan atas keberhasilan kaum perempuan dalam bidang politik, ekonomi dan sosial.
Begitu banyak kelebihan yang Tuhan berikan kepada sosok yang dikenal cengeng namun istimewa ini, diantaranya mengandung jabang bayi hingga melahirkan, menyusui dan lain-lain. Selain itu bagi kaum muslimah ada 3 keutamaan yang hanya ada dalam diri wanita yakni :
·     Saat masih kecil perempuan adalah pembuka pintu syurga bagi ayahnya. Segala amal bbaiknya akan kembali kepada ayahnya yang telah menjadikannya perempuan yang sholeha.
·     Saat dewasa dan sudah berstatus sebagai istri, perempuan menjadi pelengkap agama suaminya dan menjadi temannya menuju syurga.
·     Dan saat menjadi Ibu, syurga ada di telapak kakinya, serta derajat seorang Ibu menjadi lebih tinggi dari ayah.
Seorang Ibu juga memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik anak-anaknya. Ia dituntut untuk menjadi pribadi yang cerdas, karena Ibu yang cerdas akan menghasilkan anak-anak yang cerdas pula.
Bagi para orang tua yang memiliki anak perempuan juga patut ekstra kerja keras dalam menjaga tumbuh kembangnya. Pasalnya dewasa ini semakin banyak kekerasan yang terjadi dan menimpa kaum wanita, misalnya penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga, perdagangan perempuan, hingga pelecehan seksual yang menimpa anak dibawah umur.
Adalah bukan hal yang sederhan tentang apa yang sudah Allah SWT anugerahkan kepadanya, untuk itu sebagai kaum hawa marilah kita bersama-sama berubah menjadi lebih baik agar selalu mampu membukakan pintu syurga bagi ayah dan menjadi teman sang suami untuk menuju syurga.
Menjaga keistimewaan dan kemuliaan sebagai seorang perempuan tidaklah mudah,untuk itu teruslah berbakti kepada diri, keluarga, agama dan negeri melalui tahapan-tahapan yang paling sederhana. Menaati semua perintah suami dan agama menjadi salah satu kunci sebagai muslimah yang sejati. Selanjutnya bisa diteruskan untuk berbakti kepada negeri, karena wanita akan semakin mulia jika mampu berbagi kepada sesama.
(dnu, ditulis sambil makan es campur, 8 Maret 2016, 19.41 WIB)