Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilkada Sumbar, Bereskan Dahulu Sampah yang Berserakan

3 Agustus 2015   18:07 Diperbarui: 3 Agustus 2015   18:07 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rabu – Minggu (23-26/7) saya sengaja menyempatkan diri untuk berkunjung ke Sumatera Barat dengan tujuan utama plesir, alias murni jalan-jalan. Ribuan kilo saya tempuh melalui jalur udara dari Jakarta ke Sumatera Barat hanya karena dasar kecintaan yang amat kuat terhadap Ranah Minang ini.

Setibanya disana ada dua hal yang membuat saya takjub, pertama karena kecantikan atap gaya rumah gadang yang menjulang diberbagai bangunan, yang kedua karena saya melihat banyak sampah berserakan dimana-mana, bahkan hampir disetiap sudut kota.

Saya tertarik untuk membahas rasa takjub saya yang ke dua, yakni tentang serakan sampah. Seiring dengan banyaknya pemandangan sampah, seiring itu pula banyak sekali poster, baliho, spanduk dan materi publikasi lainnya untuk seorang Calon Gubernur (Cagub) Sumatera Barat. Seperti banyak diberitakan bahwa akan segera dilaksanakan pemilihan Kepala Daerah yakni Gubernur untuk area Sumatera Barat, maka sudah tentu para calon sibuk dengan misinya masing-masing sambil mempromosikan diri.

Bagi saya ada kaitan yang erat antara sampah dengan pencalonan Cagub kali ini. Sangat mjudah dilihat bahwa lebih dari dua calon beradu kekuatan dan kemampuan untuk bisa mengambil hati rakyat Sumatera Barat agar ia terpilih menjadi Gubernur. Tanpa saya perlu tahu tentu sudah banyak cara yang para cagub lakukan untuk memenangkan hati rakyatnya, namun mengapa cara yang satu ini tidak disentuh ya? Yakni gerakan bersih-bersih lingkungan untuk menunjukkan bahwa Pak Cagub adalah seorang yang cinta kebersihan, pemerhati lingkungan atau apalah yang tentunya menunjukan betapa ia cinta kepada tanah Sumatera Barat.

Walaupun hanya sebuah alat saja, melakukan gerakan pungut sampah yang diajak oleh Calon Gubernur akan menjadi sesuatu yang membekas di hati masyarakat. Maka menurut saya, sekaligus membenahi tanah yang akan dipimpin maka sudah sepatutnya sejak mencalonkan diri harus pandai melihat hal-hal apa saja yang perlu dibenahi dan segera dilakukan pembenahannya.

Namun hendaknya tidak hanya menjadi sebuah kegiatan klise saat kampanye saja, namun jika sudah terpilih menjadi Gubernur maka program-program yang terkait dengan menjaga kebersihan lingkungan juga harus semakin digalakkan.

Sangat berbeda dengan yang saya saksikan. Para Bapak Calon Gubernur nampak begitu menikmati masa-masa kampanyenya namun kebersihan lingkungan tidak diambil alih sebagai salah satu cara untuk mewujudkan bahwa ia pantas menjadi pemimpin daerah tersebut. 

Menurut saya ini adalah hal sederhana yang efeknya luar biasa. Bagi para tim sukses calon gubernur juga idealnya mengerti dan paham benar bagaimana cara mengangkat sosok yang diusungnya, serta pandai pula menyusun berbagai program kerja pra kepemimpinan yang bisa dilakukan dengan penuh azas manfaat. 

Mengambil hati rakyat memang tidak mudah, namun alangkah mudahnya sebenarnya melakukan hal-hal kecil nan sederhana tapi memiliki efek luar biasa. Bukan tidak mungkin sesuatu yang istimewa berangkat dari kesuksesan sesuatu yang amat sederhana. 

Hanya mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama melakukan gerakan pungut sampah, gerakan cinta lingkungan, gerakan hijaukan Minangkabau kita atau apalah yang dapat menarik perhatian masyarakat sekaligus membuat lingkungan lebih asri. Dan disamping itu sekalian juga mengingatkan tentang kebersihan adalah sebagian dari iman :) 

Selamat berjuang para Cagub! Jika lingkungan bersih maka kerja nyata untuk membangun daerahpun dapat terlaksana dengan baik :) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun