Atas banyaknya mencuat pertanyaan macam judul diatas dari para penduduk bumi pertiwi, maka tidak heran jika para penanya tersebut akhirnya memutuskan untuk pergi dari Indonesia atau tetap tinggal di Indonesia namun mendua dengan menjadi Warga Negara Asing (WNA).
Indonesia yang memproklamirkan dirinya merdeka pada 17 Agustus 1945, atau 71 tahun yang lalu akan bertumbuh kemerdekaannya hanya jika rakyatnya turut setia. Bergotong royong membangun lingkungan tempat tinggalnya, hingga setia menjadi Warga Negara Indonesia dalam upayanya untuk meningkatkan kemajuan bangsa.
Patriot sejati memang tidak diukur dari kepandaian diri dalam menghafal berbagai peraturan kenegaraan. Tetapi diukur dari apa yang sudah ia berikan kepada negaranya, dengan tidak sama sekali pernah bertanya apa yang telah negara berikan kepadanya.
Telah banyak hal yang kita ambil dari bumi Indonesia ini, mulai dari menghirup udara yang gratis, hingga mengambil hasil bumi yang kadang diharuskan membayar namun sebagian orang memilih untuk gratis. Jika boleh dikatakan, semacam korupsi kecil-kecilan sebagai cikal bakal korupsi besar-besaran.
Sebagian orang juga merasa Indonesia teralu pahit untuk dijajaki dunia pendidikan atau pengobatannya. Lantas banyak yang memutuskan lari ke luar negeri untuk mengenyam pendidikan ataupun sekedar berobat jalan. Bagaimana paradigma bisa terbolak balik, mengapa kita tidak berfikir untuk memajukan pendidikan di Indonesia, sehingga justru suatu saat nanti orang luar negeri yang mencari ilmu di tanah air yang kaya akan rempah-rempah ini.
Justru kian hari Indonesia masih tetap ditinggalkan penduduknya untuk mencari ilmu yang katanya lebih bergengsi di mancanegara. Mengapa tak ada misi untuk membuat Indonesia bergengsi di segala bidangnya? Bukan hanya ramai "Visit Indonesia" untuk pariwisatanya saja, tetapi juga untuk visit Indonesia di bidang pendidikannya.
Ratusan juta jiwa rakyat Indonesia pasti bisa memajukan bangsa ini melalui langkah kakinya, melalui gerak tangannya, melalui pemikirannya, bahkan melalui sumbang sarannya. Jangan hanya berfikir kapan Indonesia bisa mengejar Jepang untuk kemajuan teknologinya? Kapan Indonesia bisa mengejar Amerika untuk kedigdayaannya? Apalagi berfikir apa yang bisa saya dapatkan jika hanya tinggal di Indonesia?
Mulailah berfikir apa yang bisa kita berikan untuk Indonesia dengan segala keterbatasan yang kita punya. Mulailah dari berhenti mengeluh dan hanya mengusap peluh, tanpa pernah melangkah dan mulai bergerak untuk membaktikan diri bagi negeri.
Karena kalau bukan WNI yang memajukan Indonesia, lantas siapa lagi? Jika terlalu lama, justru akan bertambah banyak WNI yang juga memilih menjadi WNA. Karena apa? Mereka mencari sesuatu hal yang tidak bisa di dapatkan di tanah airnya, Indonesia.
Mulai sekarang berhentilah bertanya; apa yang bisa negara berikan untuk kita, tapi tanyakan pada diri kita; apa yang bisa kita berikan untuk negara.
(dnu, ditulis sambil ngantri beli kue bantal isi kacang ijo & onde-onde yang juga isi kacang ijo... ada yang mau? Haha...., 17 Agustus 2016, 17.15 WIB)