Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kabut Asap dan Masker

18 September 2015   12:22 Diperbarui: 18 September 2015   13:02 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari lalu saya mendengar di radio tentang pendapat seorang pendengar tentang harapannya kepada pemerintah Republik Indonesia terkait kabut asap di pulau Sumatera. Harapannya seperti ini “kami tidak butuh masker, tapi kami butuh asap dibereskan”.

Sebagai pendengar yang juga sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) tentu saya amat prihatin dengan kejadian yang kini tengah menimpa saudara-saudara setanah air di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Namun berangkat dari komentar tersebut disini saya melihat antara pemberesan kabut asap dengan masker adalah dua hal yang berbeda.

Masker adalah wujud dari pertolongan pertama yang diberikan pemerintah Indonesia atau siapa saja yang menjadi relawan kesehatan bagi korban kabut asap. Dengan kata lain masker adalah first aid, pertolongan pertama, pertolongan tercepat, atau aksi gerak cepat yang bisa dilakukan terlebih dahulu.

Sedangkan pemberesan kabut asap adalah cerita lain yang tentu sudah dan terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia hingga saat ini. Seperti yang telah banyak diketahui melalui berbagai pemberitaan, bahwa Presiden RI juga sudah berkunjug ke lokasi yang terkena kabut asap. Hal ini adalah wujud aksi nyata pemerintah dalam membereskan pencemaran udara tersebut.

Berdasarkan informasi yang saya baca di salah situs berita online, saat ini Pemerintah Indonesia juga tengah mengerahkan 25 unit pesawat untuk melakukan water bombing di Sumatera dan Kalimantan. Pesawat tersebut adalah bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tentara Nasional Indonesia, serta Badan SAR Nasional (Basarnas). Pesawat-pesawat tersebut memiliki kapasitas 4.500 liter air.

Kebakaran hutan yang kini melanda Indonesia mulai dari Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur terjadi karena adanya aksi pembakaran besar-besaran yang dilakukan untuk membuka lahan perkebunan baru.

Sekali lagi, adalah dua hal yang berbeda antara masker dengan pemberesan kabut asap. Namun apakah hal ini hanya istilah saja karena ingin agar pemerintah segera membuat udara bersih kembali di daerah-daerah tersebut? Bisa jadi. Yang pasti siapapun yang mengetahui berita ini tentu sama-sama berharap agar daerah terdampak kabut asap bisa segera pulih dan bersih kembali.

(dnu, ditulis dengan rasa duka yang sedalam-dalamnya untuk saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang terkena musibah kabut asap, 18 September 2015, 12.21 WIB)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun