Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Akibat Kepo Sama Mantan

17 April 2015   08:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:00 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan Kepo, Karena Lukamu akan Semakin Mengemuka

Kepo atau pengen tahu atau want to know menjadi aktivitas yang lagi ngetrend banget akhir-akhir ini. Apa saja di-kepoin. Mulai dari kepoin barang dagangan di sebuah toko online sampai kepoin akun media sosial (medsos)-nya mantan. Nahyang terakhir ini yang paling berbahaya, karena kalau kamu kepo sama akun medsosnya mantan maka percayalah bahwa kamu sedang membuka luka lama dan semuanya akan semakin mengemuka.

Hal ini saya perhatikan kerap terjadi di lingkungan remaja saat ini, yang diawali dengan senang memperhatikan akun twitter mantan kekasihnya namun akhirnya kini ia merasa sakit sendiri. Karena apa? Cemburu ndak jelas :p

Cemburuin seseorang yang jelas-jelas sudah bukan siapa-siapanya lagi, namun rasa sakitnya tidak bisa dihindari. Hal ini terjadi akibat dari apa? Kepo. Ya, kepo sama mantan.

Dorongan kuat yang datang dari dalam diri untuk selalu mengikuti perjalanan detik per detik atas akun mantan pacar hendaknya bisa ditahan agar tak kebablasan. Sebisa mungkin abaikan perasaan yang selalu dan selalu saja ingin tahu. Dia update status apa, siapa saja yang memberikan komentar, siapa yang menyapa dia, dia menyapa siapa, hari ini dia ngapain, hingga besarnya rasa ingin tahu dia sedang apa dan dimana. Hhhmm.... hal ini akrab disapa dengan penyiksaan terhadap diri sendiri ^^

Mengapa seseorang bisa amat kepo? Mungkin saja dia lelah. Lelah menerima kenyataan bahwa sekarang sudah tak bersamanya lagi. Makanya apapun dorongan dari dalam diri yang datang kepadanya, diikuti dengan sepenuh hati tanpa berfikir panjang akan akibatnya.

Seberapa sakitnya coba jika mendapati mantan upload foto dirinya dengan kekasihnya yang baru? Hahaha..... pasti sakit, bahkan amat sakit. Siapa yang bikin sakit? Siapa yang mendatangkan rasa sakit itu? Ya, diri sendiri. Mengapa demikian? Karena kita aktif ngikutin medsosnya mantan :p

Sudahilah menjadi stalker sang mantan, kepowers sang mantan ataupun silent readernya sang mantan. Biarkan dia hidup dengan dunianya, dan kamu hiduplah dengan duniamu sendiri. Sekali lagi, melalui artikel singkat ini saya hanya ingin sampaikan pesan singkat namun penuh manfaat , yakni, jangan kepo sama mantan karena lukamu akan semakin mengemuka.

Satu hal, betapa berarti hidupnya amat menarik karena kamu masih saja memperhatikannya, hohoho....

Some call it stalking, but some else call it Love ^^ Hahay!

(dnu, ditulis sambil nahan indahnya ngantuk di siang bolong, 16 April 2015, 14.01 WIB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun