Ketiganya saling melengkapi, memiliki kemampuan mengelola bisnis yang mumpuni namun tidak dapat mengelola mental sendiri, maka sama saja.Â
5. BERTEMAN DENGAN PEMBELIÂ
Jadilah teman bagi pembeli. Ini yang kadang terlupakan dari para pebisnis, hanya mengejar angka penjualan dan untung yang banyak setiap hari. Lupa kalau pembeli perlu disentuh dengan hati. Profesionalisme memang diperlukan antara penjual dengan pembeli namun bukan berarti urusannya hanya seputar materi.Â
Seorang pembeli akan senang melakukan pembelian ulang dan berubah menjadi pembeli yang loyal atau loyal customer salah satunya adalah karena menemukan kenyamanan atas pelayanan yang diberikan. Harga yang murah bukan semata-mata alasan utama seseorang membeli produk, namun ada faktor lain yakni kepuasan dalam berbelanja.Â
Kepuasan bisa didapat dari pelayanan yang sabar, membantu dengan tulus, memiliki pemahaman produk yang benar, bahkan kemampuan menjadi pendengar yang baik atas curhat atau konsultasi calon pembeli juga menjadi hal yang penting.Â
Demikian pula paska pembelian, jangan putus silaturahmi. Tetap jaga hubungan pertemanan, karena rezeki salah satunya Kini, apakah kamu sudah menjadi teman bagi pembeli produkmu?Â
6. INOVASIÂ
Inovasi adalah hal mutlak yang harus diterapkan oleh setiap pemilik usaha. Tanpa inovasi masyarakat akan jenuh dan berpaling ke merek lain lalu meninggalkan kita. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan dalam hal proses adalah menjadikan stok produk yang lama tidak terjual sebagai souvenir give away atau hadiah kuis.Â
Penyelenggaraan give away atau kuis juga dapat menjadi media promosi produk dan usaha kita. Perlu diingat, inovasi tidak hanya pada perubahan produk atau jasa yang kita tawarkan, namun juga pada rantai proses lainnya termasuk cara berpromosi.Â
7. MULAI DARI YANG DISUKAIÂ
Memiliki usaha memang menggiurkan namun tidak mudah membuatnya bangkit dan terus berkembang. Ketakutan-ketakutan seperti merugi, kalah saing dan lain sebagainya setia menghantui. Pendapat yang mengatakan mulailah usahamu dari apa yang kamu suka. Misalnya, suka makan maka bangunlah usaha di bidang kuliner karena sejatinya manusia akan lebih senang hati jika menjalani apa yang ia sukai. Kalau sudah senang hati maka segala upaya akan dilakukan agar dapat mencapai keberhasilan.Â