ganjil genap di banyak ruas jalan Provinsi DKI Jakarta. Cukup signifikan hasilnya sejak pembatasan kendaraan bermotor roda empat berdarkan plat nomor yang harus sesuai dengan kategori tanggal pada hari terkait, beberapa titik jalan memang menjadi lebih lancar.
Sebelum berkeluh kesah sepanjang jalan kenangan, dengan sadar hati saya sampaikan anggukan setuju atas penerapan peraturan dan perluasan wilayah yang terkena ketentuanUpaya pemerintah untuk mengurangi angka polusi udara di Ibu Kota Negara ini melalui perluasan area ganjil genap juga sepertinya akan membuahkan hasil, namun ada beberapa hal yang tetap harus diperhatikan oleh para pemangku kepentingan agar apa yang menjadi tujuan dapat tercapai dengan maksimal.Â
Demikian pula dengan harapan pemerintah agar siapapun yang tinggal dan beraktivitas di Jakarta dapat lebih memanfaatkan transportasi umum dalam berpergian: Transjakarta, MRT atau LRT sebentar lagi. Peta yang disusun oleh pemerintah daerah untuk sistem integrasi berbagai macam transpotasi darat itu semestinya berhasil untuk mengajak masyarakat agar bersenang hati menumpang aneka transportasi massal ini.
Kurang lebih satu tahun lalu saat masa-masa pertama kali diberlakukannya peraturan ganjil genap di area tertentu, masih banyak pengendara mobil yang susah payah mencari jalur alternatif agar tetap dapat sampai ke lokasi tujuan.
Selain itu, masih banyak juga pengendara yang nekat menerobos area ganjil genap yang tentunya harus berhadapan dengan polisi langsung di tengah jalan, atau mungkin nanti saat pengurusan pajak STNK baru dikenakan kewajiban membayar denda pelanggaran karena terkenal tilang elektronik.
Lain halnya dengan beberapa hari belakangan ini saat dimulainya masa-masa sosialisasi perluasan area yang berlaku ganjil genap, para pengendara seakan telah kehabisan jalur alternatif untuk mencapai lokasi yang dituju seperti tempat kerja misalnya, termasuk saya, Ibu pekerja beranak dua.
Suka Duka Berangkat Lebih Pagi
Hampir setiap hari menuju kantor saya mengendarai kendaraan bermotor roda empat, sebelumnya masih ada jalur alternatif yang mudah sekali ditempuh pada tanggal yang berlawanan kategorinya dengan plat nomor kendaraan. Terasa tidak ada masalah, walaupun sebenarnya dengan sadar saya menjadi salah satu penyumbang masalah di jalan, yaitu masalah kemacetan dan juga polusi udara.Â
Setiap hari berangkat ke kantor dengan aman, baik itu tanggal genap maupun ganjil, tidak ada masalah yang berarti. Setiap pagi selalu sempat untuk mendampingi dua anak di rumah yang akan berangkat ke sekolah, mulai dari menyiapkan air panas, memandikan, menyiapkan bekal dan menyuapinya sarapan. Hingga waktunya anak-anak berangkat ke sekolah dan sang surya di angkasa bergerak semakin tinggi saya pun turut berangkat ke kantor dengan berkendara pribadi.
Terbilang masih sangat cukup waktu untuk melihat, menikmati dan ikut masuk ke dalam euforia anak-anak saat akan berangkat menuntut ilmu, hingga waktu saya di perjalanan dan sampai tiba di kantor. Sederhananya, saya masih bisa urusin anak terlebih dahulu di rumah pagi-pagi, lalu berangkat ke kantor dan setibanya di kantor tidak kesiangan.Â
Karena apa? Karena jalur yang akan saya tempuh sangat bersahabat baik pada saat tanggal ganjil maupun genap. Memang saya harus berputar sedikit jika menuju kantor di tanggal yang berlawanan dengan plat nomor kendaraan, tetapi sangat tidak masalah, secara waktu mungkin hanya bertambah 15 menit lebih lama jika saya tidak harus berputar mencari jalan.
Lantas bagaimana ceritanya saat ini setelah area yang berlaku ganjil genap semakin luas? Cerita menikmati cinta pagi bersama anak-anak di rumah sebelum masing-masing berangkat beraktivitas masih tetap ada, namun bedanya saya harus berputar sungguh sangat amat terlalu jauh sekali jika saya berkendara pribadi di tanggal yang berlawanan dengan plat nomor kendaraan. Jauh sekali, lebih dari 10 Km jarak tambahan yang harus saya tempuh agar bisa tiba di kantor, secara waktu tempuh tambahan lebih dari 30 menit.