Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Iklan Baris Koran, Nasibmu Kini...

14 Januari 2019   11:43 Diperbarui: 16 Januari 2019   11:51 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin saya membaca Koran dengan begitu fokus memperhatikan satu per satu halaman yang terpampang. Mulai dari halaman berita, iklan supermarket, hingga pandangan saya jatuh pada iklan lowongan pekerjaan yang tersusun rapi dalam kolom kecil-kecil yang biasa disebut dengan iklan baris. 

Kurang lebih 18 tahun yang lalu saya amat menggandrungi iklan lowongan pekerjaan di Koran, satu per satu iklan saya amati baik-baik agar tidak terlewat jika ada yang sesuai dengan minat saya. Mungkin pada masa belasan tahun yang lalu itu bukan hanya saya yang demikian, entah berapa juta manusia yang tersebar di mana-mana seketika mencari halaman iklan lowongan pekerjaan saat surat kabar harian hadir di tangan.

Surat Kabar atau Koran memang memiliki daya Tarik tersendiri termasuk halaman promosi yang disediakan oleh redaksi, salah satunya adalah halaman pemasangan iklan lowongan pekerjaan. Pada masanya tentu hal ini menguntungkan bagi pihak perusahaan pencari tenaga kerja dan juga bagi para pencari kerja itu sendiri. 

Perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja memiliki peluang yang lebih luas jika mengiklankan lowongan pekerjaannya di surat kabar karena jumlah pembaca yang tidak terhitung jumlahnya. 

Demikian pula dengan para pencari kerja seperti saya, kami akan merasa lebih mudah mendapatkan informasi lowongan pekerjaan dengan membaca koran ketimbang kami harus berkelana ke banyak perusahaan demi menawarkan jasa dan kemampuan. Dahulu, iklan baris lowongan pekerjaan di koran sempat menjadi primadona bagi kedua pihak yang membutuhkan, namun kini masihkah demikian?

Melihat perkembangan teknologi saat ini yang tidak dapat dibendung lagi, iklan baris koran bisa jadi mulai ditinggalkan. Pertumbuhan media sosial yang kian hari kian menjadi bagian penting dari hidup anak zaman now, sepertinya memperkecil kemungkinan mereka mencari lowongan pekerjaan dengan mengulik iklan baris di koran. 

Beragam kebutuhan pegawai oleh suatu perusahaan pun kini diinformasikannya melalui media sosial seperti Instagram, Twitter ataupun Facebook, salah satu hal yang juga menjadi penyebabnya adalah para pelaku industri atau perusahaan tersebut telah beralih ke media sosial dan digital untuk saluran informasinya. 

Disamping itu, saat ini telah banyak bertumbuh bagaikan jamur akun resmi Instagram yang khusus menyajikan informasi seputar lowongan pekerjaan, sehingga para pencari kerja tidak perlu repot-repot lagi mencari informasi di sana sini, tinggal ikuti saja akunnya dan tunggu informasi yang sesuai dengan keahlian masing-masing.

Sama halnya dengan kondisi belasan tahun yang lalu di mana pelaku usaha dan pencari kerja sama-sama memanfaatkan koran sebagai media terbaiknya untuk membagi dan mencari informasi. Demikian pula pada saat ini, pelaku usaha dan pencari kerja sama-sama memanfaatkan perangkat digital sebagi media terbaiknya untuk membagi dan mencari informasi. 

Kedua kondisi ini terjadi erat kaitannya dengan perkembangan zaman. Belasan tahun yang lalu memang koran adalah salah satu sumber informasi termurah dan termudah, namun berbeda dengan saat ini media digital adalah yang utama. 

Lantas bagaimana jadinya dengan jajaran iklan baris di Koran yang saat ini masin terpampang nyata? Adakah yang memanfaatkannya? Mungkin saja masih ada karena setiap orang memiliki caranya sendiri-sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bukan? Dan cara-cara tersebut tentu menjadi yang terbaik baginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun