Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tabloid Bola Pamit, Era Digital Semakin Menggigit

1 November 2018   14:58 Diperbarui: 1 November 2018   15:05 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dengan semakin majunya era revolusi industri ini, mau tidak mau para pelaku industri memang harus berbenah diri untuk menyesuaikan kondisi. Bagaimana mungkin tetap mencetak koran jika pembacanya saat membaca tablet merasa lebih nyaman?

Kemajuan Teknologi Informasi yang begitu cepat memang akan menggeser sebagian jenis pekerjaan, namun dampak positifnya akan menciptakan beberapa jenis pekerjaan baru. Sebagai penikmat kemajuan zaman dan sebagai seseorang yang ingin terus maju, sudah sepatutnya kita menyesuaikan diri dengan perubahan yang terus terjadi. 

Penyesuaian diri dapat dilakukan dengan cara memperhatikan keterampilan seperti apa yang dibutuhkan pada masa ini, sehingga kita dapat membekali diri dengan keterampilan tersebut, agar dapat tetap dapat berjalan mengikuti perkembangan arus yang ada. 

Hal ini tidak hanya berlaku bagi para individu pencari kerja, tetapi juga bagi para pelaku bisnis baik yang masih dalam tahap rintisan hingga yang sudah menjadi sebuah perusahaan besar.

Setiap pelaku industri atau pelaku bisnis perlu melakukan penyesuaian diri, perlu lebih jeli melihat apa yang menjadi kegemaran dan minat konsumen. Seperti halnya Tablod Bola, ia telah paham benar bagaimana penggemarnya kini bertransformasi ke arah kegemaran membaca melalui layar telepon pintar, maka ia kuatkan informasi Bola melalui sajian digital, dan mencukupkan sajiannya melalui bentuk cetakan yang kini sudah mulai ditinggalkan. 

Tidak hanya memahami konsumen, pelaku bisnis juga perlu memahami apa yang bergerak maju setiap detiknya, apa yang terjadi dengan lingkungan dan pasarnya. Tingkat sensitifitas yang baik sangat dibutuhkan untuk dapat meneruskan bergulirnya roda bisnis perusahaan.

Menjadi pribadi sensitif pada hal-hal yang positif akan membawa kita mampu berdiri di waktu yang tepat dan tempat yang tepat, walau di tengah situasi yang kerap berubah-ubah.

(dnu, ditulis sambil minum teh kotak gratisan, 1 November 2018, 11.27 WIB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun