Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melatih Kreatifitas Anak melalui Kreasi Barang Bekas

30 Juli 2018   21:51 Diperbarui: 30 Juli 2018   21:52 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wow! Bukan sebuah tempat pensil biasa yang dihasilkan oleh puluhan anak hebat yang bertempat tinggal di sekitar kolong jalan laying (fly over) kawasan Tomang, Jakarta Barat. 

Dengan hanya disediakan botol air mineral bekas, sedotan, pita, pom-pom dan hiasan mata boneka, sekumpulan anak-anak usia TK sampai dengan SD tersebut seakan berlomba adu cepat dalam menghasilkan sebuah pra karya. Aktifitas ini diawali dengan menggunting botol bekas menjadi dua bagian, lalu memilih hiasan yang akan digunakan, lalu menempelkan hiasan-hiasan tersebut ke dinding botol untuk mendapatkan hasil akhir yang cantik.

Setiap anak membuahkan hasil karya dengan kreasi yang berbeda-beda, hal ini menunjukkan setiap anak memiliki imajinasinya masing-masing. Ada yang ingin tempat pensilnya terlihat begitu cantik dengan hiasan pita di sana sini, namun ada juga yang ingin menghasilkan sebuah karya dalam balutan warna yang senada, dengan dipilihnya sedotan, pita, pom pom hingga hiasan mata boneka yang memiliki warna senada.

Tidak ada sebuah hasil karya yang baik ataupun buruk, karena setiap yang dihasilkan oleh tangan-tangan manusia memiliki nilai seni yang berbeda. Demikian halnya dengan sebuah karya hasil kreatifitas anak-anak, semuanya memiliki makna tersendiri dan tidak dapat dikatakan hasil karya anak ini sangat bagus, dan hasil karya anak yang lain sebaliknya. Antara karya yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dibandingkan begitu saja, terdapat benang merah yang membedakan makna dari setiap karya yang tercipta.

Dari sisi orang dewasa yang menikmati hasil karya tangan-tangan mungil, sedapat mungkin memberikan apresiasi terbaik atas karya yang tercipta. Menghasilkan sebuah karya baru sama saja dengan menambah nilai suatu barang, sebut saja sebuah botol bekas yang mungkin tidak dapat digunakan lagi untuk minum, namun di tangan-tangan terampil barang bekas tersebut dapat berubah menjadi barang lain yang tentunya berguna bagi sisi kehidupan lainnya. 

Seperti anak-anak yang kerap bermain di kolong jalan laying ini, mereka mengubah botol bekas air mineral menjadi kreasi tempat pensil yang dapat mereka gunakan sebagai tempat menyimpan alat tulisnya di rumah.

Aktifitas menambah nilai suatu barang dapat dilakukan oleh siapa saja, anak-anak maupun orang dewasa, laki-laki atau perempuan, tua ataupun muda. Satu hal kunci utamanya adalah semangat atau keinginan untuk melakukan hal yang lebih baik untuk memberikan manfaat bagi hidup kita sendiri maupun orang lain.

Semangat berkreasi dan membuat benda-benda agar lebih bermanfaat telah dilakukan oleh anak-anak yang kerap bermain di area kolong jembatan laying, Tomang, Jakarta Utara.

Mereka mulai menanamkan dalam dirinya tentang bagaimana memanfaatkan barang-barang bekas agar lebih berguna, dan bagaimana berkreasi dengan hati untuk menghasilkan suatu karya yang kita senangi dan bermanfaat bagi diri sendiri.

Minggu (29/70) sore, bermain bersama di kolong jalan raya memberikan pembelajaran penting bagi kakak pendamping semuanya, bahwa setiap anak memiliki rasa seni yang tinggi yang perlu diasah agar semakin hari semakin baik lagi.

(dnu)      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun