Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jauhi Anak-anak dari Laser Pointer!

10 April 2016   20:44 Diperbarui: 10 April 2016   21:00 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernah lihat laser pointer di jual bebas di pinggir jalan dengan sorot lampu berwarna hijau? Atau di kantor terbiasa menggunakan laser pointer saat rapat? Hati-hati, cahayanya bisa merusak mata.

Berdasarkan informasi yang saya baca di surat kabar Pikiran Rakyat terbitan 3 April 2016, diulas tentang alat ini yang bisa membahayakan kesehatan.

Ringkasnya seperti ini, hindari menatap atau mengarahkan sinar llaser pointer pada mata dengan sengaja, apalagi dalam waktu lebih dari 60 detik. Jika hal ini terjadi maka mata akan merasa silau terus menerus dan pusing karena terpapar sinar laser dalam jangka waktu lama (lebih dari 60 detik.

Selain itu keluhan juga bisa berupa bayangan hitam yang menutupi penglihatan atau perubahan bentuk pada benda lebih besar atau kecil, atau garis menjadi bengkok.

Panas yang ditimbulkan sinar laser dapat merusak sel-sel makula dan epitel pigmen retina mata. Sinar. Laser dengan daya lebih dari lima miliwatt berpotensi menyebabkan kerusakan berat pada retina mata dalam waktu singkat.

Daya laser yang diperbolehkan untuk diperjualbelikan secara bebas menurut Food and Drug Administration adalah lima miliwatt. Untuk itu jaga anak-anak kita dari permainan menggunakan laser pointer yang kini mudah ditemui penjualnya dimana saja.

Jangan biarkan anak-anak menatap sinar laser dengan sengaja, serta ajarkan reflek menghindari cahaya tersebut seperti yang bisa dilakukan oleh orang dewasa. Gunakan laser pointer dengan bijak dan sesuai kebutuhannya.

 

(dnu, ditulis sambil tengkurep, 10 April 2016, 20.17 WIB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun