Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan featured

Jangan Biarkan Anak-anak Menjadi Dewasa Sebelum Waktunya

18 Februari 2016   11:42 Diperbarui: 18 Juni 2021   18:59 1686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi anak-anak yang bertingkah layaknya orang dewasa. (sumber gambar iStockphoto via kompas.com)

Lalu bagaimana dengan orang tuanya? Banyak orang tua yang amat bersedia menerima endorsement suatu produk dan “mengorbankan” anaknya demi sejumlah uang sebagai bayaran. 

Karena anaknya berwajah cantik atau ganteng, lucu, imut-imut atau pandai bergaya, maka orang tuanya merasa anaknya yang masih kecil cukup bisa menghasilkan uang melalui cara kekinian yakni endorsement. 

Anak kecil yang hanya tahu dunia bermain tentu menjalani hal ini dengan senang-senang saja, mereka belum mengerti bahwa mereka adalah korban dari orang tuanya sendiri.

Kebiasaan orang tua yang gemar menonton sinetron dewasa juga menjadi salah satu faktor pemicu pendewasaan anak sebelum waktunya. 

Bagaimana cerita dalam sinetron tersebut berjalan, ada kejadian apa saja, mungkin saja ada adegan-adegan seputar berpacaran, dan jika anak dibawah umur turut menontonnya maka dengan amat mudah ia akan mempelajari dan menirunya.

Kita sebagai orang tua hendaknya lebih cermat lagi dalam memilih segala sesuatu untuk anak. Pilihlah pakaian yang memang pantas dan sesuai dengan usia anak, dandanan yang tidak terlalu dewasa, tidak mengorbankan anak untuk mencari uang, hingga pemberian pendidikan anak melalui cara yang lebih tepat, yakni bukan melalui sinetron-sinetron yang tak berpendidikan.

Dalam tumbuh kembang anak sangat dibutuhkan peran orang tuanya. Jangan berfikir terlalu jauh dulu akan jadi apa jika ia besar nanti, namun yang harus diingat ialah pendidikan macam apa yang tengah diberikan saat ini. Karena apa yang orang tuanya lakukan saat ini adalah pendidikan untuknya saat besar nanti.

Ajarilah anak-anak tentang berbagai ilmu bumi dan bagaimana proses terjadinya pelangi, bukan bersorak sorai jika anaknya hafal dengan aksi goyang Bang Jali.

(dnu, ditulis sambil menyusuri jalan panjang ditemani awan hitam with Bu Boss Imung, Pak Boss Mushlih dan Pak Boss Kokoh Sonny, 18 Februari 2016, 11.11 WIB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun