Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengadilan Publik Ala Stasiun Televisi

28 Januari 2016   21:00 Diperbarui: 28 Januari 2016   21:04 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu malam (27/1) saya menonton sebuah acara yang sangat menarik tapi sebenarnya mengenaskan di sebuah stasiun TV Swasta yang mengusung jargon “Memang Beda”. Acara talkshow malam itu membahas kasus tewasnya wanita bernama Mirna, usai meminum kopi di sebuah kafe di Mall bilangan Jakarta. Kasus yang tengah hangat ini memang menjadi perbincangan dimana-mana, mulai dari kaum penikmat berita hingga para ahli bahan kimia.

 

Saya ingin membahas dari sisi yang berbeda terkait hal ini yakni mengenai amat tega nan beraninya TV ini menggelar acara semacam “pengadilan publik” bagi orang yang belum terbukti bersalah atas sebuah kasus.

 

Hadir dalam acara tersebut; Jessica yang merupakan sahabat Alm. Mirna sekaligus sebagai saksi dalam kasus ini, kuasa hukum Jessica, ahli racun kimia, pengamat hukum, dan seorang psikolog.

 

Konsep acara yang dipertontonkan untuk seluruh masyarakat Indonesia ini adalah tanya jawab dengan Jessica. Seorang pembawa acara yang ada ditengah para narasumber tersebut selain melontarkan pertanyaan kepada Jessica, juga mempersilakan narasumber lainnya untuk bertanya pada Jessica sekaligus memberikan komentarnya terkait jawaban-jawaban Jessica.

 

Pada acara yang ditayangkan secara langsung tersebut diperlihatkan dengan jelas bagaimana seorang ahli racun kimia, psikolog dan juga pengamat hukum bertanya tentang hal apa saja kepada Jessica terkait kematian Mirna.

 

Menurut saya ini adalah bentuk pembunuhan karakter terhadap Jessica. Dimana sampai dengan acara tersebut ditayangkan status Jessica masih sebagai saksi atas kejadian perkara, namun perlakuan yang diterima malam itu ia dicecar dengan berbagai pertanyaan yang memojokkan dirinya. Bagaimana ia ditanya dan diminta menjawab, seakan Jessica sedang diminta mengaku saja bahwa ialah pelaku yang menyebabkan tewasnya Mirna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun