Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kecewa Sama Hotel Bintang 5 Premier B***O - Padang

27 Juli 2015   07:05 Diperbarui: 27 Juli 2015   08:59 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ini adalah bukan kali pertama saya menginap di sebuah hotel, mulai dari yang tak berbintang alias hanya sebuah Guest House atau penginapan biasa, hingga hotel yang penuh dengan taburan bintang. Dari sekian kali pengalaman tersebut maka secara tidak langsung saya memiliki kesimpulan tersendiri untuk sebuah standar minimal sebuah Hotel apalagi yang berbintang-bintang.

Dalam rangka mengisi sebuah kegiatan saat hari libur saya menyempatkan diri berkunjung ke sebuah Provinsi yang telah lama saya impikan, yaitu Sumatera Barat. Dengan maksud menjelajah seluruh belahan bumi Ranah Minang ini maka sudah barang tentu saya harus menghabiskan beberapa waktu disini.

Pilihan untuk menginap di Kota Padang jatuh pada Hotel Premier B***O – Padang. Hotel bintang 5 ini merupakan Hotel yang telah lama berdiri, ya bisa dibilang ini adalah Hotel senior yang ada di Kota yang terkenal dengan pangan keripik sanjai ini.

Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan saya memilih Hotel yang berada ditengah Mall ini. Selain karena bintangnya yang ada 5, lokasi beradanya Hotel yang terletak di tengah Kota sehingga memudahkan saya jika ingin menuju ke beberapa tempat yang menarik juga menjadi pertimbangan yang utama.

Ternyata Bintang 5 bukan jaminan sebuah pelayanan yang memuaskan. Langsung saja, saya tidak ingin berbasa basi lebih panjang lagi.

Sore hari, usai check in saya memutuskan untuk langsung mandi, setelah seharian berkeliling ke beberapa objek wisata yang tentu membuat badan lelah dan kotor. Begitu memasuki kamar mandi saya merasa ada sesuatu yang kurang.

Pertama, begitu melihat tissue gulung di samping kloset, saya membatin “kok gulungan tissuenya tipis amat yaa… hmm… bekas pakai nampaknya dan ga diganti dengan baru…. okelah… penghematan mungkin…”. Agak kurang ideal sih bagi saya atas sebuah pelayanan Hotel Bintang 5 untuk tamunya. Kalau sisa tissue bekas pakainya masih tebal ya boleh lah, tapi ini tipiiisss… benerr…. paling 3 kali pakai juga habis.

Kedua, kembali saya membatin “kok ini kamar mandi terang banget yaaa… astagaa… ternyata ada yang kurang, “handuk kok ngga kelihatan ya?....”. Cari sana sini, buka lemari sana sini. Tengok kolong wastafel, kolong meja, bawah TV tidak ada juga. Buka minibar siapa tahu ada handuk didalamnya yang lagi didinginkan, tapi ternyata tidak ada juga. Cari di tempat sampah, dibalik gorden, diatas lampu, dibalik cermin, sampe di laci meja rias juga tidak ditemukan. So, saya harus cari handuk dimana lagi di kamar ini?

Ketiga, usai mencuci muka, cuti tangan, cuci kaki, nyalain shower… cipratan air disana sini… alhasil menyebabkan lantai becek dong? Lagi-lagi saya merasa ada yang kurang…. tapi apa ya? Keset! Yak, keset atau lap lantai tidak ada di kamar mandi ini. Hah! Sungguh aneh! Kan jadi jorok toh lantainya???

Sekali lagi saya ingatkan, ini Hotel Bintang 5!

Entahlah, apakah ini kategori kealpaan yang wajar nan standar atau bagaimana. Yang pasti barnag-barang tersebut adalah hal mendasar yang seharusnya ada di sebuah kamar dalam Hotel Berbintang, apalagi 5. Huh!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun