Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tips Berjaya ala William Soeryadjaya

1 Juni 2015   10:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:24 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“The William Soeryadjaya Way” adalah buku yang baru saja selesai saya baca. Tidak terlalu tebal, hanya 168 halaman tapi butuh waktu lebih dari 1 minggu untuk saya menghabiskannya.

Kisah kearifan hidup dari pria yang akrab disapa Oom Will ini banyak memberikan inspirasi yang bisa kita adopsi untuk peningkatan kualitas hidup kita masing-masing. Oom Will yang wafat pada 2002 lalu merupakan seorang pebisnis handal yang keberadaannya diakui di bumi Indonesia. Bisa dibilang almarhum adalah bapak enterpreneur Indonesia, karena telah banyak bisnisnya yang dibangun dan tumbuh besar bahkan menjadi aset bangsa.

Dari buku ini banyak pelajaran yang bisa diambil, tidak hanya pelajaran yang ingin menjadi pebisnis penuh kearifan, namun juga menjadi pribadi istimewa yang tidak hanya dimata manusia tapi juga dimata Tuhan Yang Maha Esa.

Berikut beberapa point yang saya anggap penting dari hasil melahap buku tentang Oom Will, dan ingin saya bagikan kepada siapa saja yang membaca tulisan sederhana ini. Harapannya dari membaca tips-tips dibawah ini semangat kita untuk membangun kualitas hidup yang kebih baik dapat lebih mudah dijalani dan dilalui.

Ia adalah pengusaha kecil di Majalegka yang telah berhasil merebut takdirnya menjadi konglomerat di Indonesia, dan berikut kutipannya :

1.Jangan menjadi budak dari kekayaan/materi. Jadilah pribadi yang tidak buta hati dan disilaukan oleh harta. Jangan pernah lupa untuk berbagi.

2.Jangan berbagi hanya saat dalam keberlimpahan. Posisikan diri kita sebagai kran bagi sesama, yang mengucurkan dan mengalirkan berkah terus menerus. Karena berbagi merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3.Berbagi pada dasarnya tidak hanya dalam bentuk materi, bisa juga dalam bentuk waktu dan tenaga. Misalnya bergabung dalam suatu komunitas dan kita fokus untuk membantu banyak orang yang hal utamanya dari kita adalah waktu dan tenaga.

4.Salah satu kalimat menarik dari keponakan Oom Will yaitu “Kenapa empang bau? Karena airnya hanya masuk, nggak ada yang keluar. Kalau semuanya mengalir dengan baik akan jadi bersih, dapat berkah dan doa orang banyak”.

5.Kepuasan hati adalah manfaat nyata yang dirasakan dengan berbagi. Karena banyak orang lupa betapa indahnya jika kita berbagi kepada sesama.

6.Kegagalan bukan halangan untuk maju. Berkali-kali jatuh, maka berkali-kali juga kita harus bangkit, bahkan hingga terus mampu untuk berlari.

7.Tanpa kegigihan, tekad dan semangat yang membara ketika jatuh maka sulit sekali untuk kita bangkit dan menata kembali segala ikhtiar.

8.Salah satu tantangan besar dalam mencapai kesuksesan hidup adalah kegagalan.

9.Hanya orang-orang sukses yang berani gagal.

10.Tanpa perjuangan kita mungkin tidak akan pernah bisa “terbang” untuk meraih apa yang kita inginkan dalam hidup.

11.Harus menjaga kehormatan diri sebaik-baiknya, karena kehormatan adalah sesuatu yang tidak boleh mati. Kehormatan adalah kesetiaan dalam menjalankan kebenaran. Kebenaran adalah yang akhirnya akan melahirkan martabat. Selanjutnya martabatlah yang membuat segalanya menjadi terhormat.

12.Sesuatu yang berasal dari hati pasti akan sampai ke hati.

13.Berbisnislah dengan etika dan kejujuran.

14.Kejujuran menyangkut segala aspek dalam kehidupan, tidak hanya dalam berbisnis. Di zaman sekarang kejujuran menjadi sesuatu yang langka dan sangat tinggi harganya.

15.Orang yang jujur walaupun berada dimanapun dan kapanpun akan dengan tulus hati menghadapi segala masalah. Tidak ada penyesalan, rasa takut dan dapat hidup dengan tenang, rileks dan aman.

16.Menjadi seorang pemimpin harus bisa memberikan keteladanan, yaitu satunya antara perkataan dengan perbuatan.

17.Kesuksesan tidak dibangun dalam sekejap. Kesuksesan adalah akumulasi dari semua yang telah kita lakukan di masa lalu dan sekarang.

18.Tidak ada perbuatan sekecil apapun di dunia ini yang tak berbalas, karena tak selembar pun daun yang jatuh dari pohonnya terhadi dengan sia–sia.

19.Bagi seorang pebisnis yang arif hendaknya tidak menempatkan profit sebagai tujuan utamanya.

20.Melihat orang lain bahagia karena kita adalah bahagia yang sesungguhnya.

So, sudah siap berevolusi menjadi pribadi yang lebih baik untuk hidup yang lebih berkualitas?? Yuk bersama-sama kita mulai dari hal yang paling sederhana yaitu, berbagilah dengan tanpa henti ^^.

(dnu, ditulis sambil ngantri beli gado-gado, 29 Mei 2015, 12.48 WIB)

[caption id="attachment_368730" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. Pribadi"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun