Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Tidak Ada Pesawat Sempurna Sebelum Terbang

30 Oktober 2018   17:08 Diperbarui: 31 Oktober 2018   11:38 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah teknis berupa kerusakan atau hal lain dalam dunia penerbangan memang kerap kali terjadi pada saat lepas landas.

Di kutip dari CNNIndonesia, Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan bahwa pesawat yang telah diizinkan terbang oleh engineer yang mempunyai wewenang. Hal ini hanya bisa berlaku saat posisinya masih di darat.

Beliau juga mengatakan jika di dunia penerbangan sudah mengenal hal itu. Saat di darat pesawat sudah di izinkan dan bisa terbang.  Tetapi begitu lepas landas kondisi dapat berubah sewaktu-waktu.

Kondisi tersebut juga bisa berlaku dengan pristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 Di Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Umumnya masalah teknis biasa terjadi baik pada pesawat baru ataupun lama. Itupun tidak hanya pesawat tetapi pada setiap kedaraan seperti mobil,motor kapal dan kendaraan lainnya. Hanya saja kerusakan pada mobil dapat dengan mudah di antisipasi tanpa harus melakukan pendaratan darurat seperti pesawat.

Tidak ada pesawat yang sempurna secara keseluruhan termasuk secara teknis yang akan lepas landas. Kendala tersebut biasanya di kerjakan terlebih dahulu oleh pihak pabrik pesawat sebelum akhirnya di izinkan terbang.

Kalaupun pesawat harus dalam keadaan sempurna dahulu sebelum lepas landas seluruh maskapai penerbangan pasti akan gulung tikar dan harga tiketnyapun pasti akan selangit.

Menurutnya, pengawasan pemerintah juga sudah berjalan. Terlihat dari dicabutnya larangan untuk terbang di seluruh maskapai penerbangan Indonesia yang di tetapkan oleh Komisi Keselamatan Penerbangan Uni Eropa dan lion Air adalah salah satunya.

Masih terlalu dini dan egois menyimpulkan jika kecelakaan pesawat Lion Air JT-160 yang membawa 189 orang itu terjadi karena lemahnya pengawasan pemerintah dan kelalaian maskapai Lion Air atau pabrik pesawat.

Jawaban dari berbagai pertanyaan mengenai penyebab jatuhnya pesawat yang baru dua bulan beroperasi tersebut adalah dengan menunggu hasil investigasi keluar. Sementara jangan menyalahkan siapapun atas insiden naas ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun