Mohon tunggu...
Dewi Novia Sari
Dewi Novia Sari Mohon Tunggu... -

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Prodi Ilmu Komunikasi (C) TA 2013 / 2014

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tahun Baru dan Kebiasaan Mahasiswa

1 Januari 2014   15:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:16 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara petasan dan warna-warni cahaya bunga api telah menghiasi langit malam, detik-detik pergantian tahun baru pun dinanti-nanti masyarakat di penjuru dunia. Dengan acara yang beraneka ragam dan hiburan yang menarik untuk memperingati datangnya tahun baru.

Saat sepuluh detik memasuki tahun baru 2014 masyarakat beramai-ramai menghitung mundur dengan perasaan senang dan semangat.

“Sepuluh, sembilan, delapan, tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua, satuuu” suara terompet dan bunga api dinyalakan sebagai bentuk ungkapan rasa senang telah memasuki tahun baru. Mengucapkan selamat tahun baru langsung diucapkan setelah pergantian tahun dengan berjabat tangan atau berpelukan.

Selamat datang tahun baru 2014 selamat tinggal tahun 2013. Dengan pergantian tahun bukan berarti kehidupan kita di tahun sebelumnya berakhir tetapi dengan datangnya tahun baru seharusnya kita mulai dengan harapan baru, motivasi baru dan melanjutkan hidup kita di tahun yang lalu dan berusaha lebih baik di tahun yang baru.

Tahun baru tentu saja kehidupan yang lama tidak ditinggalkan hanya dilanjutkan saja. Begitu juga dengan tugas-tugas kuliah ataupun pekerjaan kantor yang menumpuk di tahun 2013 dan harus diserahkan di tahun 2014 yang membuat pusing kepala dan bingung harus mengerjakannya.

Padahal awal tahun baru masih dihinggapi rasa kebahagiaan tetapi dengan adanya tugas yang menumpuk membuat awal tahun baru menjadi suram. Inilah yang dirasakan saya dan mahasiswa lainnya, kelabakan dan bingung dengan banyaknya tugas, mungkin karena kebiasaan ngaret dan menyepelakan tugas yang kami lakukan. Maklum saja orang Indonesia memang terbiasa dengan sifat ngaret tersebut.

Mahasiswa memang suka bersenang-senang dahulu dan baru mengerjakan tugas kampus ketika hari penumpukan tugas telah di depan mata. Ini memang telah menjadi kebiasaan di kalangan mahasiswa dan pelajar di Indonesia. Apalagi dengan perayaan tahun baru yang membuat mahasiswa lupa dengan tugas tersebut, mereka sibuk dengan persiapan dan berbagai acara hiburan lainnya.

Ujian Akhir Semester (UAS) telah di depan mata, yang mengharuskan semua tugas dikumpul jika ingin mendapatkan nilai yang bagus. Ini membuat fokus para mahasiswa terpecah, fokus untuk mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan atau fokus belajar untuk menghadapi UAS yang kedua-duanya penting. UAS dilaksanakan pada tanggal 02 Januari 2014 itu berarti dua hari setelah perayaan tahun baru.

Satu-satunya yang bisa dikerjakan mahasiswa seperti saya adalah mengerjakan tugas yang bisa saya kerjakan dengan mencicilnya. Contohnya menulis kompasiana ini,tugas jurnalistik yang harus menulis artikel. Walaupun saya mengerjakannya baru sedikit tetapi saya berharap nilai saya tidak terlalu buruk dan termasuk bagus. Amiin

Mahasiswa jika mengerjakan tugas dengan waktu mepet biasanya menggunakan metode yang disebut “seadanya”. Mengerjakan tugas dengan apa adanya tetapi tidak ngawur karena mengerjakannya juga difikir dan mengikuti peraturan dari dosen.

Untuk urusan menghadapi UAS biasanya mahasiswa menggunakan metode belajar semalam. Belajar semalaman suntuk untuk mengingat apa yang telah dipelajari selama semester. Tetapi metode ini tergantung masing-masing individu untuk tingkat keberhasilannya karena daya ingat mahasiswa berbeda-beda.

Para mahasiswa memang mempunyai banyak cara atau metode untuk mengatasi berbagai masalah dalam tugas. Walaupun tugas yang dihasilkan tidak maksimal tetapi setidaknya mahasiswa mengumpulkan tugas dengan tidak terlambat. Inilah kehebatan mahasiswa Indonesia, the power of kepepet.

Tetapi kebiasaan ini juga sebaiknya ditinggalkan karena tidak bagus untuk mahasiswa itu sendiri termasuk saya, apalagi di tahun yang baru ini.Semoga di tahun baru ini kita lebih banyak berubah ke arah yang lebih positif. Amin

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun