Mohon tunggu...
Dewi Ningrum
Dewi Ningrum Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok dan Pancasila

20 Februari 2017   22:20 Diperbarui: 20 Februari 2017   22:46 1405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai orang yang hidup di Indonesia, pastinya tahu dasar negara Indonesia, Pancasila, dengan kedudukannya sebagai falsafah hidup dan cita-cita moral. Hal ini bukanlah sesuatu yang bisa ditawar oleh setiap warga negara, apalagi para pemimpinnya, yang pastinya berkewajiban menciptakan lingkungan dan kebijakan yang mendukung terwujudnya nilai-nilai dalam Pancasila. Maka sederhananya, Negara melalui para pemimpinnya wajib untuk menjalankan Pancasila dengan menciptakan kondisi-kondisi yang mendukung.

Dua bulan terakhir, media sosial saya penuh dengan berbagai pemberitaaan tentang pilkada DKI. Berbagai postingan yang ingin menggambarkan “siapa yang layak menjadi Pemimpin DKI”. Berita-berita, baik yang benar maupun hoax, semua di-share, harapannya cuma 1, menampakkan kandidat yang dijagokannya lebih baik dari yang lainnya. Yang mengusik saya justru adalah penyataan “kebhinekaan” yang dilontarkan oleh pendukung salah satu paslon. Kenapa mengusik, karena pernyataan dari paslonnya yang cukup aneh. Alih-alih mengacu kepada sila-sila dalam pancasila, yang dinyatakan adalah "pancasila lengkap jika suatu hari minoritas menjadi presiden". Berita tersebut dapat dilihat di sini .

Bagi saya, kalau memilih pemimpin di Indonesia termasuk Pemimpin di jakarta dapat menggunakan kriteria yang sederhana yaitu apakah ia menjalankan Pancasila secara penuh dalam kehidupan sehari-harinya. Jika ada orang yang mencalonkan diri, namun kehidupan sehari-harinya tidak mencerminkan Pancasila atau masih banyak yang ia lakukan tidak sesuai dengan Pancasila, tidak usah dipilih. Lagi-lagi alasannya simple, karena kita mau mencari pemimpin di Indonesia, pemimpin yang mengajak setiap warganya untuk mengamalkan Pancasila.

Kembali ke “kebhinekaan”, salah satu orang sekaligus pemimpin yang dicitrakan mewakili “kebhinekaan” adalah Ahok. Sesuai dengan penjelasan di atas, saya tertarik melihat Ahok lebih dalam khususnya terkait dengan Pancasila. Pembahasannya tentunya lebih kepada apakah Ahok mampu menjalankan sila-sila dalam pancasila? Untuk mengingatkan, saya tuliskan terlebih dahulu sila dalam Pancasila.

1. Ketuhanan yang Maha esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradap

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kita lihat secara sederhana satu persatu.

1. Sila ketuhanan yang maha esa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun