Mohon tunggu...
Dewi Nasikun Naziha
Dewi Nasikun Naziha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - MAHASISWA

saya seorang mahasiswa semester 3,saya anak pertama dari 2 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Kurikulum Holistik untuk Perkembangan Anak Usia Dini

26 November 2024   08:27 Diperbarui: 26 November 2024   08:31 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. PAUD memiliki peran penting dalam membentuk dasar perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak yang akan mempengaruhi kehidupan mereka di masa depan. Oleh karena itu, PAUD harus diselenggarakan dengan standar kualitas yang tinggi dan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Salah satu aspek penting dalam PAUD adalah kurikulum yang digunakan oleh lembaga penyelenggara PAUD. Kurikulum adalah rencana pembelajaran yang mencakup tujuan, isi, proses, dan penilaian pembelajaran yang disusun secara sistematis dan berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan. Kurikulum PAUD harus memperhatikan hakikat anak sebagai individu yang unik, aktif, kreatif, dan berpotensi. Kurikulum PAUD juga harus mengakomodasi keanekaragaman latar belakang budaya, sosial, ekonomi, agama, dan geografis anak dan keluarganya (Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini). Dalam Indonesia terdapat banyak kurikulum yang digunakan sebagai pondasi pendidikan mereka,dan masing masing kurikulum memiliki kekurangan dan kelebihan masing masing, dalam hal ini kita menggunakan salah satu dari kurikulum tersebut yaitu kurikulum holistic.[1]  Kurikulum holistik nerupakan kurikulum berbasis karakter yang mendorong anak  didik menemukan potensi diri, jati diri, kemampuan yang dimiliki sampai pada akhirnya membentuk kepribadian peserta didik sebagaimana yang allah  kehendaki.[1] Dengan menekankan kekuatan dan minat individu seorang anak, pendekatan ini membantu  mereka menjadi orang dewasa yang utuh yang diresapi dengan kesadaran diri yang mendalam. Melalui kurikulum  holistik ini mampu memberikan kesadaran pada anak terkait status dirinya yang akan selalu membutuhkan orang lain. Setelah adanya pembinaan keadaan  anak, Lembaga PAUD mengintegrasikan pembelajaran di PAUD dengan kehidupan sehari-hari. Menurut (Nadlifah, 2017), pembelajaran di PAUD harus dilaksanakan secara holistik integratif dikarenakan setiap kegiatan akan berhubungan dengan  tumbuh kembang anak. Hal ini sesuai fakta di lapangan bahwa setiap aspek perkembangan anak pun tidak dapat distimulasikan  secara terpisah dan berjalan beriringan karena pada satu kegiatan pasti akan terdapat stimulasi beberapa hal lain di dalamnya Jadi, mengapa kurikulum holistik dalam pendidikan, terutama dalam pendidikan dan pengasuhan anak usia dini, begitu penting? Pengembangan holistik sangat penting bagi perkembangan anak secara keseluruhan karena Pendekatan ini mencakup perkembangan anak secara menyeluruh, dengan mempertimbangkan pertumbuhan kognitif, fisik, emosional, sosial, dan bahasa mereka. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui seberapa pentingnya kurikulum holistic dalam perkembangan anak usia dini.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus Literature Riview. Pada dasarnya penelitian ini dilakukan dengan Literature review  adalah uraian yang berisi teori, konsep, temuan, dan hasil pengumpulan data penelitian, karya ilmiah dan berbagai sumber yang akan dijadikan sebagai objek penelitian untuk menyelesaikan masalah. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan pustaka yang benar untuk diteliti secara mendalam. Literatur review digunakan sebagai acuan atau landasan dalam penelitian dan penulisan pembahasan. Langkah-langkah utama dalam literature riview adalah: Mengidentifikasi pertanyaan penelitian, Mengembangkan perencanaan dan struktur penelitian literature riview.Tahapan melakukan literature riview secara umum terdiri dari 3 bagian besar, yaitu: Planning, Conducting, Reporting. Beberapa cara untuk melakukan review literatur adalah: Cara kesamaannya (compare), Cari ketidaksamaannya (contrast), Berikan pandangan (criticize), Banandingkan (synthesize), Ringkasan (summarize). Literature review seringkali dikaitkan dengan mahasiswa atau dosen karena sering diberi tugas untuk melakukan literature review dalam konteks penelitian atau pembuatan karya ilmiah.

HASIL PEMBAHASAN

Kurikulum Holistik  mengandung aspek fisik, spiritual, intelektual, socialemosional. Tujuan dari kurikulum holistic  sendiri membantu dalam mengembangkan potensi setiap individu di dalam suasana pembelajaran agar lebih menyenangkan serta menggairahkan, demokratis dan lebih humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat menjadi dirinya sendiri. Lebih spesifiknya lagi bahwa kurikulum Holistik  ini mempengaruhi perkembangan kepribadian peserta didik. Kurikulum ini menyajikan Pendidikan yang berpusat pada pengembangan potensi diri setiap peserta didik. Kurikulum ini diterapkan oleh Pusat Pengembangan Anak (PPA) di seluruh dunia,Proses pembelajaran dalam Pusat Pengembangan Anak dirancang dengan baik demi tercapainya tujuan dari pendidikan tersebut dengan menggunakan kurikulum Holistik.[1]

 

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan penulis menemukan hal yang harus diperhatikan pada kurikulum holistic dalam perkembangan anak usia dini :

1. Konsep 

Kurikulum PAUD yang holistik dan adalah kurikulum yang memang digunakan  untuk memberikan pendekatan pendidikan yang menyeluruh, yang mencakup semua aspek perkembangan anak. Pendekatan ini menggabungkan pengembangan fisik, kognitif, sosial, emosional, bahasa, serta aspek moral dan spiritual dalam satu kerangka kurikulum yang saling terkait dan mendukung satu sama lain.

Pendekatan holistik memastikan bahwa setiap aspek perkembangan anak diperhatikan secara seimbang, sehingga tidak ada satu aspek pun yang diabaikan. Sementara itu, pendekatan integratif menghubungkan berbagai bidang pembelajaran dan pengalaman anak sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.[1]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun