Salah satu fenomena yang terjadi saat ini adalah kepadatan penduduk yang tidak dapat diprediksi. Permasalahan tersebut mayoritas terjadi di kota besar, salah satunya seperti di Kota Surabaya yang mengalami perkembangan cukup pesat dalam dinamika sosial dan jumlah penduduknya.Â
Hal tersebut sesuai dengan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya bahwa peningkatan jumlah penduduk di Surabaya sebanyak 21.423 jiwa akibatnya hingga pertengahan Maret 2024 ini jumlah penduduk di Surabaya sudah mencapai angka 3.009.286 jiwa (Illahi, 2024).Â
Kepadatan penduduk tersebut tentunya mempengaruhi penyebaran penduduk yang tidak merata sehingga mengakibatkan munculnya masalah seperti dalam pemenuhan pencatatan sipil dan administrasi kependudukan. Permasalahan dalam pencatatan sipil dan administrasi  kependudukan tersebut ditandai dengan masih banyaknya penduduk yang belum mengurus administrasi kependudukannya.Â
Kebanyakan masalah tersebut dapat terjadi dikarenakan alasan letak OPD seperti Dinas, Kecamatan, maupun Kelurahan yang jauh dari kediaman masyarakat maupun karena masyarakat belum membutuhkan dokumen kependudukan tersebut.Â
Oleh karena itu, untuk menciptakan masyarakat yang sadar akan pentingnya administrasi kependudukan maka diperlukan adanya partisipasi yang besar dari pemerintahan Kota Surabaya dalam mensosialisasikan program yang akan diberikan. Dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menawarkan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) sebagai wadah pembelajaran masyarakat, utamanya pada  mahasiswa untuk mendapatkan ilmu terkait dengan bidang pemerintahan. Salah satu perusahaan mitra yang menawarkan hal tersebut adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui posisi magang sebagai Pendamping Layanan Adminduk.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya menawarkan berbagai posisi magang yang dapat diikuti oleh semua mahasiswa dari berbagai Universitas di Indonesia. Salah satunya adalah mahasiswa program studi Sosiologi bernama Dewina Postalia Mayasari yang menjadi peserta magang di Dispendukcapil Surabaya dengan posisi sebagai Pendamping Layanan Administrasi Kependudukan.Â
Sebagai seorang Pendamping Layanan Adminduk ini Dewina memiliki tanggung jawab melakukan kegiatan pelayanan adminduk di penempatan kelurahan yang didapatkan yaitu di Kelurahan Bangkingan. Kegiatan pelayanan adminduk yang dilakukan adalah melakukan input data kependudukan dalam rangka untuk cetak ulang KTP, pembuatan akta kelahiran/kematian, pemutakhiran biodata kartu keluarga, pindah datang atau keluar dan lain sebagainya.Â
Terkait dengan permasalahan banyaknya penduduk yang belum sadar akan pentingnya pengurusan administrasi kependudukan, dalam posisi ini, Dewina berperan dalam menjalankan optimalisasi program kalimasada (Kawasan Lingkungan Masyarakat Sadar Adminduk) di Kelurahan Bangkingan.Â
Optimalisasi yang dijalankan yaitu melalui cara jemput bola di rumah warga-warga yang terdata di website Dispenduk Surabaya belum mengupdate data kependudukannya. Mayoritas data kependudukan yang belum terupdate adalah terkait dengan pernikahan belum tercatat dan pengurusan KIA (Kartu Identitas Anak).Â
Kemudian, selain melakukan jemput bola juga dilakukan koordinasi dengan RT RW serta para KSH (Kader Surabaya Hebat). Koordinasi tersebut dilakukan dengan memberikan data-data warga yang belum mengurus dokumen adminduk. Kemudian, RT RW serta KSH akan membantu dengan menyebarkan informasi tersebut kepada warga yang bersangkutan sehingga warga akan mengirimkan syarat-syarat pengurusan dokumennya untuk diajukan permohonan update data adminduk.Â
Selanjutnya, Dewina akan membantu mengajukan permohonan warga, adapun setelah dokumen kependudukan sudah jadi maka KSH akan membantu untuk membagikan kepada warga dalam bentuk softfile maupun hardfile.Â