Lampung sedang naik daun karena berita tentang pembangunan infrastrukturnya yang buruk. Berita ini bermula dari kritikan TikToker @awbimaxreborn yang mempresentasikan mengapa Lampung tidak kunjung maju. Video tersebut lantas viral hingga menimbulkan pro dan kontra.Â
Banyak masyarakat yang pro terhadap pendapat pemuda tersebut karena pada kenyataannya pembangunan infrastruktur di Lampung masih buruk, sistem pendidikan yang lemah, dan sistem pemerintahan yang kurang tegas. Karena keberanian Bima, banyak masyarakat mulai turut berani menyuarakan suaranya, terutama rakyat Lampung yang merasakannya. Sebaliknya, pejabat daerah justru dominan kontra karena dianggap telah menghina Lampung hingga melaporkannya ke pihak berwenang. Ada seorang pengacara yang sempat melaporkannya, namun akhirnya dihentikan oleh Polda Lampung.
Dalam video yang dibagi menjadi dua bagian menyebutkan beberapa alasan Lampung tidak maju. Berikut ini penjabaran dari kritikan Bima.
1. Fasilitas umum buruk
Lampung menjadi gerbang masuk Sumatra dan bersebelahan dengan Jawa. Namun kondisi jalan sebagian besar tidak layak, rusak dan berlubang besar menjadi keluhan banyak orang. Pemerintah pusat bahkan telah memberikan dana triliunan rupiah untuk pembangunan jalan. Namun Pemda Lampung merasa tak sanggup menjalankan pekerjaan itu, hingga akhirnya diambil alih oleh pemerintah pusat usai ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi bersama Erick Thohir Menteri BUMN Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dan Zukifli Hasan Menteri Perdagangan.
2. Sistem pendidikan yang lemah
Banyak kecurangan yang dilakukan di lingkup pendidikan di Lampung, diantaranya kasus titip nama untuk masuk di universitas atau disebut 'jalur dalam'. Biasanya praktik ini dilakukan oleh para tokoh berjabatan tinggi dan kaya raya. Selain itu ada juga cuci raport untuk memperbaiki nilai secara instan dan ilegal. Tidak jarang ketika masa pendaftaran sekolah, ada oknum yang meminta sejumlah uang diluar biaya sekolah sebagai jaminan diterimanya di sekolah yang dituju.
3. Kurangnya apresiasi pemerintah terhadap rakyat
Adanya kecurangan pada sistem pendidikan membuat orang yang pintar dan jujur kalah bersaing dengan orang yang menyalahgunakan kekayaannya atau memiliki koneksi dengan orang berjabatan tinggi. Kemudian orang yang benar-benar cerdas pun tidak memiliki tempat untuk belajar dan bekerja. Pada akhirnya mereka memilih merantau ke luar kota, bahkan luar negeri. Hal ini bisa berdampak pada Lampung sendiri karena rakyatnya yang cerdas memilih mengembangkan daerah lain dibanding berkontribusi di kampung halamannya.
Karena adanya sistem buruk itu, masyarakat Lampung pun sulit mendapatkan pekerjaan. Akibatnya, tingkat pengangguran dan kemiskinan meningkat. Hal itu juga meningkatkan kriminalitas seperti begal dan pencurian yang terdengar hal biasa bagi masyarakat Lampung hingga ada julukan 'kampung begal'.
4. Hukum yang kurang ditegakkan