Setelah memasuki era revolusi industri, Indonesia akan memasuki era society 5.0. Menurut artikel dari Sampoerna University, Society 5.0 merupakan sebuah konsep yang mendefinisikan bahwa teknologi dan manusia akan hidup berdampingan dalam rangka meningkatkan kualitas taraf hidup manusia secara berkelanjutan. Memasuki era ini kita dihadapkan dengan masa yang cepat berubah dan serba tidak pasti yang ditandai dengan hilangnya pekerjaan dan tergantikan oleh kecanggihan teknologi.
Masa depan yang cerah tentu tidak didapatkan secara instan. Ada proses yang harus dilalui untuk mencapai kesuksesan. Kita, Ksatria Laskar diharapkan selalu mengikuti zaman yang cepat berubah ini. Karena saat berdiam diri, disitulah kita akan ditinggalkan dan tergantikan oleh kecanggihan teknologi. Teknologi, mesin, dan robot bisa menggantikan pekerjaan kita, maka kitalah yang harusnya bisa mengendalikan itu.
Hadirnya konsep masyarakat 5.0 pun memberikan dampak positif pada pemecahan masalah sosial sekaligus pembangunan ekonomi. Dalam menghadapi perubahan besar di dunia dan transformasi digital, munculnya teknologi seperti AI, IoT, robotika, machine learning, hingga pengolahan data dapat memudahkan kehidupan manusia. Namun jangan sampai barang yang kita ciptakan malah meminggirkan peran manusia dalam kehidupan.
Konsep ini membantu dalam peningkatan produksi dan pengurangan pengangguran, dukungan industrialisasi berkelanjutan, redistribusi kekayaan, hingga mengurangi ketimpangan sosial. Dengan begitu, society 5.0 dapat mewujudkan tercapainya pembangunan ekonomi dan solusi untuk masalah sosial secara paralel.
Society 5.0 ini menjadi tantangan besar bagi manusia untuk terus upgrade pengetahuan dan keahlian agar tidak tertinggal zaman. Oleh karena itu manusia harus tetap memperbarui diri karena zaman akan terus berubah.
Sumber:
https://inmarketing.id/society-5-0-adalah.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H