Manfaat Jahe untuk Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19

Jahe atau nama lain dari Zingiber officinale yaitu tumbuhan yang rimpangnya sering digunakan untuk rempah-rempah dan bahan baku untuk pengobatan tradisional. Penyebaran jahe biasanya tumbuh pada negara tropis seperti di Asia Tenggara, Brazil, dan Afrika.

Munculnya virus varian baru dari covid-19 ini, sangat dianjurkan untuk selalu menjaga metabolisme kekebalan tubuh. Tubuh dengan kekebalan yang rendah akan mudah terserang virus. Oleh sebab itu, untuk menjaga metabolisme kekebalan tubuh adalah salah satunya dengan mengkonsumsi olahan jahe.

Di Indonesia sendiri, jahe sudah sebagian bumbu masakan dapur yang wajib ada dirumah. Pemilihan jahe yang masih segar, tekstur yang halus, kokoh dan tidak berjamur dapat digunakan untuk bahan pengobatan seperti untuk obat masuk angin dan sakit perut.

Penelitian yang dilakukan oleh Christina Winarti dan Nanan Nurjanah (2005) mengatakan bahwa, mengkonsumsi minuman tradisional dari jahe dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mengobati diare. Ekstrak jahe mengandung senyawa zingerone dan gingerol yang dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh.

Manfaat lain dari jahe selain meningkatkan kekebalan tubuh yaitu dapat memerangi infeksi atau virus, melawan peradangan, baik untuk mengatasi sistem pencernaan, meningkatkan imunitas tubuh, mempercepat metabolisme, dan dapat juga menurunkan kolesterol.

Jahe dipasarkan dalam berbagai macam  jenis seperti jahe kering, awetan jahe, jahe bubuk, minyak jahe dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk dikonsumi dapat dengan cara wedang jahe, jamu, bumbu masakan atau obat hebal dan masih banyak lagi.

Selain itu, ada cara lain mengkonsumsi jahe untuk meningkatkan kekebalan tubuh yaitu dengan cara bersamaan dengan campuran madu atau lemon. Jahe dan lemon memiliki kandungan yang baik hingga cocok menjadi minuman hangat yang berkhasiat tinggi. Mengkonsumsi jahe secara teratur dapat bermanfaat bagi tubuh kita untuk kedepannya.