Mohon tunggu...
Dewi Mirantika
Dewi Mirantika Mohon Tunggu... Petani - Mahasiswa Pertanian

Petani Milenial, harapan bangsa..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akuakultur Budidaya Perikanan Paling Optimal

4 Juni 2022   08:45 Diperbarui: 4 Juni 2022   08:47 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akuakultur adalah salah satu teknik budidaya perikanan dimana kondisi tempat disamakan dengan lingkungan asli biota yang dibudidayakan atau biasa disebut dengan teknik domestikasi.

Budidaya akuakultur memiliki perbedaan antara budidaya ditingkat pedesaan dan nasional. Pada tingkat bawah biasanya budidaya hanya ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi rumah tangga maupun penyedia lapangan kerja untuk masyarakat lokal. Menurut data FAO tahun 2016 akuakultur berskala global mampu berkontribusi sebesar 44% dari total produksi ikan di dunia pada tahun 2014. 

Negara di Asia mendominasi pendapatan perikanan sebesar 88,91% dan Indonesia berada pada posisi kedua yang mendominasi negara di Asia yaitu sebesar 5,77% dari total budidaya ikan di dunia pada tahun 2013 (Pusdatin KKP, 2013).
Teknik budidaya akuakultur pada masa ini sangatlah efektif untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. 

Pada teknik akuakultur kita bisa mengkombinasi budidaya ikan, udang, maupun kerang dalam lahan yang sama namun bak penampung berbeda yang disesuaikan dengan karakteristik lingkungan setiap biota teknik ini biasa diaebut akuakultur berkelanjutan.

Akuakultur berkelanjutan memiliki konsep yang mengacu pada pembangunan berbasis industri maupun sumber daya alam atau kombinasi dari keduanya. Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas daei manipulasi lingkungan atau sumber daya alam yang digunakan pemeliharaan, pembesaran maupun pembenihan pada sistem akuakultur bisa dilakukan di lingkungan perairan terbatas/ tertutup dan semi tertutup.

Prinsip akuakultur sendiri yaitu produkti dalam artian hasil yang diperoleh harus secara rutin atau kontinyu. Efisien yaitu dalam penggunaan lahan, bahan karena menggunakan sumber daya alam yang ada dan memodifikasinya,

berkualitas yaitu hasil sangat baik karena kandungan gizi yang diperhatikan dan kenampakan fisik, risiko rwndah karena dalam pemilihan lahan, benih ikan atau benih biota yang  akan dibudidayakan telah diseleksi secara baik, dan produk mudah diterima masyarakat.

Adapun hal -- hal yang akan muncul pada budidaya akuakultur yaitu adanya pencemaran lingkungan yaitu bisa berasal dari industri sekitar ataupun keadaan lahan dan lingkungan budidaya. Wabah penyakit yang menyerang biota yang bisa berdampak pada kerugian, 

kesenjangan sosial atau pebedaan pendapat dengan pemilik modal maupun dengan masyarakat sekitar dan gangguan keamanan atau maraknya pencurian disekitar lahan budidaya. Maka dari itu sebelum memutuskan untuk menerapkan budidaya akuakultur atau budidaya perairan secara terpadu kita harus menyiapkan segala risiko dan tantangan yang akan dihadapi, selain itu kita juga perlu mwnyiapkan diri kita untuk menghadapi segala tantangan yang ada.  

Terlepas dari hal tersebut tentunya dalam menjalankan sebuah budidaya ada kelemahan dan kelebihan, kelemahan budidaya akuakultur diantaranya  

1.Sebagai kebutuhan air yang relative besar
2.Bisa mencemari eutrofikasi akibat penggunaan pakan utama
3.Bisa menimbulkan rentan penyakit dan pencemaran lingkungan
4.Menimbulkan rentan terhadap pencemaran lingkungan
5.Kemajuan cenderung over produksi dan berakibat menurunnya harga dan keuntungan
6.Ketersediaan IPTEK dasar an terapan terbatas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun