Mohon tunggu...
dewi mayaratih
dewi mayaratih Mohon Tunggu... Konsultan - konsultan

suka nulis dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Damai Menghidupi Tradisi

11 Maret 2018   10:58 Diperbarui: 11 Maret 2018   11:08 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita hidup di Indonesia. Negara kaya raya dengan Sumber Daya Alam (SDA) melimpah, baik yang ada di atas bumi maupun di perut bumi. Banyak dari kekayaan itu yang berlum tergali dan termanfaatkan.

Selain itu kita dianugerahi oleh keberagaman budaya, agama dan adat di Indonesia. Namun kita selalu hidup tolong menolong, rukun dan tidak mempersoalkan perbedaan itu. Singkat kata, kita hidup dengan damai dan penuh toleransi serta saling pengertian satu sama lain.

Fenomena damai , hidup berdampingan satu sama lain ini bisa kita dapatkan di banyak daerah di Indonesia ; dari Sabang sampai Merauke . dari Minagas sampai pulau Rote. Sejak awal Indonesia berdiri, bahkan sebelumnya perbedaan itu hal yang terjadi secara alamiah di Indonesia.

Karena itu , jika akhir-akhir ini ada ancaman disintegrasi dari luar Indonesia, berupa budaya-budaya asing yang tidak berakar dari budaya Indonesia yang berpotensi mengancam situasi damai dan hidup rukun yang sekarang terbangun di Indonesia. Ancaman disintegrasi itu bisa berupa budaya dan sikap yang berasal dari luar Indonesia dan mengatasnamakan agama. Seringkali ancaman itu dibarengi pula dengan embel-embel mengganggu Hak Asasi Manusia(HAM)

Ancaman disintegrasi yang bisa berupa ideologi transnasional itu seringkali menyodorkan hal-hal yang bersifat intoleran terhadap tradisi-tradisi Indonesia. Hal-hal yang bersifat intoleran itu sering menjadi batu sandungan bagi toleransi di Indonesia yang sudah terbangun selama ini. Ini tentu saja akan menganggu kehidupan berdampingan , damai dan saling membutuhkan di tengah banyak hal yang penuh perbedaan di Indonesia.

Jadi buang jauh-jauh pengaruh asing agar kita bisa hidup damai yang selama ini sudah terwujud dan terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun