Mohon tunggu...
Dewi masluchah
Dewi masluchah Mohon Tunggu... Mahasiswa -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa UIN Malang|Fakultas FITK| ingin menjadi penulis yang baik dan benar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesalahan Pengasuhan dan Dampaknya Pada Anak

27 November 2016   13:27 Diperbarui: 27 November 2016   14:26 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengasuh adalah kegiatan yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Tidak hanya negara-negara dibelahan timur seperti di asia, tetapi juga negara-negara barat seperti di eropa, dan juga negara-negara di amerika dan afrika. Tiap negara memilikin cara mengasuh yang berbeda-beda. Bahkan di negara kita sendiri Indonesia, cara mengasuh ada bermacam-macam. Antara suku Jawa dengan suku Batak cara mengasuh anak sangatlah berbeda. Dapat disimpulkan bahwa cara mengasuh orang tua sangat dipengaruhi kebudayaan di daerah tersebut.

Anak dibawah usia lima tahun adalah anak yang memiliki sesuatu hal yang luar biasa pada otaknya, dan anak dengan mudah dapat merespon tiap rangsang yang diberikan kepada mereka. Cara orang tua maupun orang-orang yang berperan dalam pengasuhan sangatlah penting. Karena pola pengasuhan akan membentuk karakteristik dasar anak dan akan dibawa sampai dewasa. Memberikan stimulus atau rangsangan yang baik akan berdampak baik kedepannya dan sebaliknya, fatal dampaknya jika kita sebagai pengasuh salah memberikan stimulus kepada objek (anak).

Pada tahapan ini anak juga mendapat pengaruh yang besar dari lingkungan karena pada usia ni anak sudah memasuki jenjang pendidikan. Jadi anak tidak akan menghabiskan waktunya hanya dengan bermain di rumah saja. Sekolah juga berperan dalam pengasuhan anak. Seringkali, terdapat perbedaan yang mencolok antara model pengasuhan yang ada di keluarga (rumah) dengan pengasuhan yang ada di lingkungan sekolah. Perbedaan inilah yang seringkali membuat anak bingung. Terlebih jika di rumah anak mendapat pendidikan agama yang kuat sedangkan di lingkungan sekolah yang umum, ppengasuhan tidak menekankan pada satu agama yang seperti dilakukan di rumah. Disinilah peran orang tua yang notabene sebagai pengasuh utama di rumah dan guru atau pendidik yang notabene adalah pengasuh utama di sekolah mengerti dan memahami bagaimana cara pengasuhan yang tepat untuk anak.

Pengasuhan memiliki pola yang bermacam-macam tergantung sifat dan sikap orangtua. Dari beberapa pola pengasuhan akan menghasilkan anak dengan output yang bermacam-macam juga. Tiap agama juga memiliki pola pengasuhannya sendiri-sendiri. Termasuk agama islam yang sangat mengutamakan pengasuhan anak dengan alasan, anak sebagai amanah bagi orangtuanya, anak sebagai Generasi Penerus,  anak adalah Tabungan Amal Kita di Akhirat, anak adalah Penghiburan dan Perhiasan Dunia bagi Orang Tuanya. Kewajiban Orang Tua ketika Anak Dilahirkan yaitu memberikan nama yang baik dan ini dianjurkan dalam agama Islam, memberikan kasih saying, orangtua berkewajiban memberikan pendidikan kepada anak-anaknya dan membantu mengembangkan bakatnya.

Kesalahan peangasuhan dan dampak pada anak. dampak kesalahan pola asuh bagi perkembangan yaitu: Pola pikir. Perkembangan cara berpikir anak sangat tergantung pada pola asuh yang diberikan orangtua. Apabila terjadi kesalahan dalam pola asuh maka kemungkinan besar anak akan mengalami keterlambatan dalam berpikir dewasa. Kepribadian. Pola asuh yang salah akan menjadi penyebab perkembangan kepribadian anak menjadi sangat terlambat. Anak yang terlalu dimanjakan (salah satu bentuk kesalahan pola asuh) akan cenderung takut mengambil keputusan sendiri. Emosi. Kematangan emosi anak juga akan sangat ditentukan oleh pola asuh yang didapatkan. Oleh karena itu untuk mengajarkan anak dalam mengelola emosi harus dimulai dengan memberikan pengasuhan yang tepat. Anak mudah marah, mudah menangis, penakut, atau kondisi emosi negatif lain adalah buah dari pengasuhan yang salah dalam lingkungan keluarga. Pergaulan. Bergaul dilingkungan sosial dengan teman sebaya membutuhkan rasa percaya diri yang kuat dari anak. Apabila hal ini tidak ditunjang dengan cara mengasuh yang tepat maka anak akan sulit bergaul dengan sebayanya. Pengenalan konsep. Baik atau buruk, benar dan salah sebaiknya dikenal oleh anak dalam lingkungan keluarga atau dalam pengasuhan. Proses pengasuhan bukan sekedar menjaga anak agar terhindar dari bahaya secara fisik tetapi juga dalam penalaran terhadap konsep.

Pola asuh yang tepat menjadi tanggungjawab penuh orang tua. Apabila tidak memiliki kesempatan untuk mengambil tanggungjawab tersebut maka sebaiknya memilih pengasuh yang tepat.Pengasuh yang bisa membawa pengaruh positif pada perkembangan dan pertumbuhan anak.

Orang tua harus bisa mengontrol kondisi pertumbuhan anak meski tidak secara langsung terlibat dalam pengasuhan setiap hari.Memberikan kepercayaan kepada pengasuh bukan berarti lepas tanggungjawab secara keseluruhan. Biar bagaimanapun juga faktor genetik dalam tubuh anak harus diseimbangkan dengan eksperimental dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga muncul kepribadian yang tepat.

Meski tidak semua bentuk kesalahan dalam pola asuh dapat kami gambarkan. Kami sangat berharap bahwa apa yang kami bagikan kali ini dapat menjadi referensi dalam memberikan pengasuhan pada anak agar lebih terarah pada perencanaan masa depan anak yang tepat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun