Abraham Harold Maslow adalah seorang Psikolog dari Amerika yang lahir di Brooklyn, New York pada tahun 1908 dan meninggal di tahun 1970. Pada masa hidupnya, Maslow menjadi pelopor aliran psikologi humanistik. Teori yang terkenal dari Maslow adalah Teori Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Sesuai dengan namanya, Teori ini mengatakan bahwa manusia memiliki 5 jenjang kebutuhan dalam hidup.
Jenjang pertama adalah kebutuhan dasar manusia berupa makanan, pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan dasar lainnya.
Jenjang kedua adalah kebutuhan manusia akan rasa aman. Hal tersebut dapat berupa jaminan kerja, jaminan kesehatan, jaminan keamanan dan jaminan lainnya.
Jenjang ketiga adalah kebutuhan akan rasa dicintai. Selain kebutuhan terhadap jasmani, manusia pun memiliki kebutuhan yang bersifat psikologi. Hal tersebut dapat terpenuhi melalui hubungan/ relasi yang baik dengan sesama.
Jenjang keempat masih termasuk dalam kebutuhan bersifat psikologi, yaitu kebutuhan untuk memiliki rasa untuk dihargai. Manusia memiliki keinginan untuk memiliki reputasi yang baik dan rasa hormat dari orang lain.
Jenjang kelima adalah aktualisasi diri, yaitu sebuah keinginan untuk terus mengembangkan potensi diri secara maksimal.
Mengapa Maslow mengilustrasikan kelima kebutuhan tersebut menjadi sebuah piramida hierarki?
Piramida Hierarki tersebut menggambarkan teori Maslow yang mengatakan bahwa bila seseorang sudah mendapatkan kebutuhan dasar (jenjang pertama), maka ia tidak akan termotivasi untuk melakukan sesuatu jika motivatornya adalah kebutuhan dasar. Ia akan termotivasi jika yang menjadi motivatornya adalah kebutuhan di jenjang kedua.
Begitu pula selanjutnya, jika kebutuhan di jenjang kedua sudah terpenuhi, ia tidak akan termotivasi untuk mencapai sesuatu jika motivatornya adalah kebutuhan jenjang kedua. Demikian seterusnya hingga seseorang tersebut mencapai jenjang kebutuhan yang paling tinggi yaitu aktualisasi diri. Â
Apakah Teori ini sesuai dengan kenyataan yang ada?
Pada dasarnya, manusia meiliki sifat dasar yang tidak akan pernah merasa puas. Manusia cenderung ingin menerima lebih dari apa yang sudah ia terima. Sifat manusia yang tidak pernah merasa puas, mendukung Teori Hirarki Kebutuhan. Ketika sudah mencapai satu jenjang kebutuhan, manusia termotivasi untuk mencapai jenjang kebutuhan lainnya.