John Dewey adalah seorang filsuf dan pendidik Amerika, pendiri gerakan filosofis yang dikenal sebagai pragmatisme, pelopor dalam psikologi fungsional, dan pemimpin gerakan progresif dalam pendidikan di Amerika Serikat.
Dalam kutipannya, Dewey berkata "Education is not the preparation for life, education is life itself". Ia berpikiran bahwa pembelajaran yang ditempuh seorang siswa dapat diterima saat orang tersebut secara langsung mengalaminya. Oleh karena itu, Dewey menggagas model pembelajaran Experiential Learning.
Apakah sebenarnya Model Pembelajaran Experiental Learning itu?
Experiential Learning berasal dari dua kata Experiental dan Learning. Experiential berarti pengalaman (experience) sedangkan Learning berarti belajar. Sehingga dapat diseimpulkan, bahwa model pembelajaran Experiential Learning adalah model pembelajaran yang diterima berdasarkan pengalaman. Pengalaman yang dimiliki seseorang, peran utama dalam proses belajar.
Model pembelajaran Experiential Learning, dapat memudahkan siswa untuk menghubungkan materi pembelajaran dengan keadaan yang sedang terjadi (nyata), sehingga materi tersebut dapat lebih mudah dipahami dan diingat oleh siswa karena berhubungan dengan dirinya sendiri. Oleh sebab itu, Model Pembelajaran ini masuk dalam kategori model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa akan diberi stimulus oleh guru untuk mendorong siswa tersebut melakukan suatu aktivitas.Â
Aktivitas tersebut mendorong siswa untuk menghubungkannya dengan pengalaman yang pernah dialami. Selanjutnya siswa akan menarik sebuah pembelajaran dari hasil evaluasi yang mereka lakukan.Â
Jika siswa sudah mengevaluasi, lalu melakukan tahap pembentukan konsep abstrak siswa untuk mulai mencari alasan atau hubungan timbal balik dari pengalaman yang diperolehnya.Â
Dan langkah akhir adalah ketika siswa menjadikan pengalamannya sebagai salah satu proses pembeljaran dan menjadikannya pembelajran di situasi problematika yang selanjutnya.
Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangnnya masing-masing.Â
Model Pembelajaran Experiential Learning memiliki kelebihan karena aktivitas pembelajaran didasarkan oleh pengalaman siswa, siswa akan lebih mudah memahami materi dan menghubungkannya dalam kehidupan nyata. Namun kekurangannya, Model ini memiliki cangkupan yang cukup luas/ kurang mendetail.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H